Tugas Observasi E-Learning
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Oleh:
Livi Yohana ( 12-002 )
Nadya Indah Hardiyanti ( 12-006 )
Silvandrie Abriyan Laksana ( 12-034 )
Denny Wahyudi (
12-050 )
Fahmi Idris Sitompul (
12-056 )
HASIL
OBSERVASI PENGGUNAAN E-LEARNING PADA
SEKOLAH MAN 1 MEDAN
A. IDENTITAS
SEKOLAH
Nama
sekolah : Madrasah
Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Medan.
Alamat
sekolah : Jalan
Williem Iskandar 7B Medan.
Uang
sekolah : Rp.
65000
Konsep
e-Learning : Offline, Online,
tidak sinkron.
Sejak
Kapan e-Learning : 2009
B. URAIAN
OBJEKTIF OBSERVASI
Hari dan Tanggal : Kamis, 23 Mei 2013
Waktu
Observasi : 60 menit ( 11.00 –
12.00 WIB)
Objek
Observasi : Siswa kelas XI IPA 3
Unit
Observasi : Penggunaan
E-Learning
Unit
Lain Observasi : Teori belajar,
motivasi, orientasi belajar, menejemen kelas.
Narasumber : XI IPA 3
C. HASIL
OBSERVASI
I.
PENDAHULUAN
II.
LANDASAN TEORI
1. E-Learning
Perkembangan
proses pendidikan sekarang melaju cukup pesat, seiring berkembanganya globalisai murid
tidak hanya bersaing dengan teman satu kelasnya, tapi para murid harus bersaing
juga dengan dunia luar, karena hal ini membuktikan betapa kerasnya persaingan
dunia kerja dimasa depan nanti.
Murid-murid dewasa ini tumbuh didunia yang jauh berbeda dengan dimasa
ketika orang orang tua dan kakek mereka masih menjadi ika murid ingin siap
kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran kelas
(Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002 dalam Santrock, 2011).
2. Motivasi
Motivasi
adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku (Santrock:
2011).
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara
berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Berikut penjelasan tentang
beberapa perspektif:
o
Perspektif behavoiral
Perspektif
ini menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dlam menentukan
motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau
negatif yang dapat memotivasi peilaku
murid
o
Perspektif humanistis
Perspektif
ini menekankan pada kapasitas murid untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini
berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus
dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
o
Perspektif kognitif
Perspektif
ini menekankan bahwa murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari
penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju satu tujuan
(Schunk & Ertmer,2000;Zimmerman & Schunk, 2001)
Motivasi juga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
Motivasi Intrinsik, Ekstrinsik.
Motivasi
Intrinsik àmelakukan
sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai sesuatu) .
motivasi intinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan
atau hukuman. Misalkan
murid mungkin belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik.
Motivasi
Ekstrinsik àMotivasi internal untuk melakukan sesuatu
demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalkan murid belajar menghadapi ujian
karena ia senang senang dengan pelajaran yang diuji tersebut.
III.
OBJEK PENELITIAN
Objek
yang kami observasi adalah murid kelas XI MAN 1 Medan. Didalam kelas terdiri
dari 30 orang murid. Observasi dilakukan saat pelajaran Kimia.
IV.
JADWAL
PELAKSANAAN
Observasi dilaksanakan hari kamis, 23 mei
2013 pada pukul 11.00 sampai 12.00
V.
PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan
E-Learning
Pelaksanaan
E-learning MAN 1 Medan, sudah dalam proses mencapai kestabilan. Banyak
faktor-faktor yang mendukung keefektifan proses belajar mengajar menggunakan
e-learning. Pihak sekolah menggalakkan penggunaan blog sekolah untuk membantu
proses belajar siswa.
Berdasarkan
observasi, sekolah juga menyediakan proyektor yang kondisinya sangat memadai
untuk kenyamanan belajar murid.
Didalam
blog MAN 1 (e-learningman1mdn.blogspot.com) membahas berbagai macam pelajaran
yang diajarkan disekolah seperti Pendidikan Agama, Kimia, Fisika, Akhidah akhlak
dan lain lain. Didalam blog tersebut juga menyimpan bahan-bahan yang bisa
digunakan oleh siswa untuk belajar dirumah dan juga menyediakan buku sekolah
elektronik untuk kelas X, XI dan XII secara lengkap.
1.
Pengelolaan Kelas
Berdasarkan observasi, guru menelola kelas
atau menangani kelas dengan gaya auditorium, hal itu bertujuan agar siswa lebih
fokus pada slide yang ditampilkan guru. Hal ini cukup efektif karena dengan
cara seperti ini fokus murid tidak terbagi dengan hal-hal lain yang kurang
penting, dengan gaya ini juga guru lebih bisa mengawasi gerak gerik murid.
Ditambah lagi dengan jumlah peserta didik yang lumayan banyak.
Ada hal lain juga yang
tidak kalah pentingnya dalam gaya auditorium ini, yaitu Kondisi kelas, dari
hasil observasi kami melihat bahwa kondisi kelas tersebut kami membuatnya dalam
beberapa poin, yaitu :
·
Kondisi udara kelas
stabil meskipun tidak ada pengatur suhu ruangan disana, hal itu karena
ventilasi dan posisi kelas dibuat sestrategis mungkin dengan arah sinar
matahari
·
Komunikasi yang
terjalin diantara guru dan murid cukup stabil karena piawainya guru dalam
menangani kelas
·
Optimalnya penggunaan
fasilitas seperti papan tulis, proyektor dan alat peraga
·
Beberapa murid
mengambil kesempatan untuk menggunakan alat komunikasi mereka seperti handphone
untuk hal diluar pelajaran yang diajarkan.
2.
Teori Belajar
Di sekolah yang kami observasi, sekolah
mengedepankan nilai-nilai moral dalam belajar. Hal ini berkaitan dengan teori
belajar Piaget dan Kohlberg.
Guru dalam
matapelajaran apapun menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang dibungkus
dalam konsep keagamaan, guru mengajarkan tentang aturan-aturan bersosialisasi,
sikap terhadap orangtua ataupun guru dan teman-teman sebaya mereka dan
pelanggaran-pelanggaran yang harus diminimalkan. Tentunya murid-murid dilema
dengan beberapa aturan yang mengikat mereka, dalam hal ini murid akan melakukan
internalisasi level Preconventiona reasoning
yang menurut Kohlberg yaitu penalaran moral dikontrol oleh hukuman dan
ganjaran eksternal.
3.
Orientasi Belajar
Dari hasil observasi, kami menangkap bahwa
sekolah menggunakan strategi TCL. Kami memperhatikan bahwa murid-murid lebih
fokus perhatiannya keguru dan kelihatan murid lebih mudah menyerap
materi-materi yang disajikan menggunakan proyektor. Guru bisa secara langsung
bisa mengamati tingkah muridnya dan lebih mudah juga memberi teguran jika murid
mulai keluar dari ruang lingkup pembahasan dikelas.
4.
Motivasi
Dalam hal motivasi, murid didorong
semangat belajarnya oleh guru dengan cara guru menceritakan kisah-kisah sukses
para alumni mereka. Terlihat wajah murid sangat antusias mendengar cerita dari
guru mereka. Dan hal itu bisa menjadi salah satu motivasi yang kuat yang
mendorong mereka untuk lebih fokus lagi terhadap bahan yang diajarkan guru
mereka. Dan tidak lupa juga guru menjelaskan tentang didikan-didikan moral yang
terus ditanamkan kepada murid.
D. RANGKUMAN
HASIL OBSERVASI
4.1
Rangkuman Kelompok
Metode E-Learning adalah metode
baru yang digunakan didalam dunia pendidikan.Metode E-Learning berdampak
positif bagi dunia pendidikan dimana dengan menggunakan E-Learning guru bisa
menghemat waktu.Metode E-Learning membuat guru untuk tidak menulis
dipapan tulis dan membacakan materi(mendikte). Pada metode E-Learning guru
harus mempersiapkan materi dalam bentuk power poin dan hal-hal lain yang
mendukung. Namun,metode E-Learning juga memiliki kekurangan dimana banyak guru
di Indonesia masih buta akan teknologi dan belum menguasai teknologi secara
baik.hal tersebut dapat menghambat atau akan menjadi masalah apabila metode
E-Learning diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia.
Belajar dengan metode E-Learning juga dapat
memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi,dimana dalam metode E-Learning
ini guru bisa membuat pembelajaran semenarik mungkin karena bantuan dari
teknologi. Untuk menerapkan metode E-Learning disebuah sekolah harus memiliki
persiapan yang matang dimana guru dan murid harus siap untuk menggunakan E-Learning.
Semoga metode E-Learning terus berkembang terutama di Indonesia.
4.2
Rangkuman Pribadi
Nadya
Indah Hardiyanti ( 12-006 ) : Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada Madrasah
Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Medan berjalan sangat baik, dimana guru juga siswa dan siswi
sangat antusias dalam menjalankan pembelajaran yang diajarkan oleh penganpu
sebagai pendidik murid-murid untuk memeberikan ilmu yang mereka miliki. Siswa dan
siswi sangat kooperatif ketika ditanyai pendapat ataupun
data-data mengenai sekolah, pihak sekolah juga sangat berbaik hati dan menerima
dengan baik kedatangan kami untuk mengobservasi sekolah untuk mendapatkan ilmu
yang dapat berguna bagi kami khususnya untuk mengetahui bagaimana konsep
e-learning tersebut dijalankan dengan baik. Pembelajaran e-learnig di
sekolah MAN 1 Medan dilaksanakan cukup
baik, walaupun terkadang ada kekurangan dalam hal jaringan yang kurang
mendukung dan lainnya. Karena antusias yang sangat tinggi dari siswa dan siswi
pembelajaran e-learning pun sangat bagus dan sangat cocok digunakan sebagai
tempat utk mencari sumber informasi bagi siswa dan siswi untuk menambahkan ilmu
pengetahuan mereka. Serta dengan kondisi kelas yang nyaman, tertib, dan nyaman.
Membeuat suasana belajar mengajar dengan menggunakan konsep e-learning dapat
berjalan secara efisien.
E. TESTIMONI
· Nadya Indah
Hardiyanti( 12-006 ) : Dari observasi yang dilakukan
pada sekolah MAN 1 Medan, sangat
memuaskan dan membuat bahagia dimana saya dapat berkenalan dengan siswa dan
siswi yang sangat pintar-pintar dan baik hati. Dimana mereka sangat antusias
dalam mencari ilmu dalam segala aktifitas yang mereka lakukan. Suasana dan lingkungan
sekolah yang asri dan keramahan warga
sekolah
yang menyambut kami sangat hangat (kelompok)
menambah kebahagiaan tersendiri bagi
saya dan juga kelompok terhadap sekolah MAN 1 Medan. Pada
proses observasi berlangsung juga cukup menyenangkan, siswa dan siswi beserta guru-guru cukup terbuka
dalam menyambut kelompok sehingga tidak ada kecanggungan satu sama lain dan
proses observasi dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
·
Livi Yohana
(121301002)
Dari
observasi yang dilakukan pada sekolah MAN 1 Medan, cukup menarik dan juga
banyak pengalaman dan manfaat yang didapat. Lingkungan sekolah yang cukup asri
dan keramahan lingkungan sekolah yang menyambut kami (kelompok) menambah
kertertarikkan kelompok terhadap sekolah MAN 1 Medan. Pada proses observasi
berlangsung juga cukup menyenangkan, muridmurid dan guru-guru cukup open
(terbuka) dalam menyambut kelompok sehingga tidak ada kecanggungan satu sama
lain dan proses observasi dapat berjalan dengan baik.
·
Silvandrie
Abriyan L (121301034)
Sangat menarik, karena ini merupakan pengalaman yang sangat berharga
dalam dunia pendidikan yang kami alami. Observasi ini merangsang kreatifitas
kami dalam berpikir dan menarik kesimpulan dalam dunia psikologi pendidikan
khususnya dalam e-learning.
·
Denny Wahyudi
(121301050)
Tugas
observasi ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya. Pada awalnya saya merasa
canggung karena membawa nama Fakultastas Psikologi ke sekolah yang saya
observasi. Ternyata kegunaan internet itu bisa sangat membantu proses
pembelajaran siswa, karena biasanya saya menggunakan internet hanya untuk
bermain saja. Mudah-mudahan dengan penggunaan internet dalam belajar ini dapat
membantu proses belajar sehingga lebih maksimal.
·
Fahmi Idris
Sitompul (121301056)
Banyak
pengalaman-pengalaman baru yang saya temukan saat melakukan observasi, dimana
disaat ingin melakukan observasi banyak kejadian-kejadian yang menjadi pembeda
antara hidup saya dan orang lain.dimulai dari ditolak dari sekolah yang tidak
mengizinkan melakukan observasi dan melakukan interaksi dengan anak-anak SMA
yang membuat saya grogi dan banyak pengalaman lainnya.Tugas observasi ini juga
dapat membuat saya memahami konsep tentang E-Learning. Kelompok kami sangat
kompak dan disiplin dalam mengerjakan tugas observasi ini.