Sabtu, 08 Juni 2013

Laporan Hasil Observasi


Tugas Observasi E-Learning
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Oleh:

Livi Yohana                           ( 12-002 )
Nadya Indah Hardiyanti         ( 12-006 )
Silvandrie Abriyan Laksana    ( 12-034 )
Denny Wahyudi                     ( 12-050 )
Fahmi Idris Sitompul              ( 12-056 )


HASIL OBSERVASI PENGGUNAAN E-LEARNING  PADA SEKOLAH MAN 1 MEDAN

A.    IDENTITAS SEKOLAH
Nama sekolah                         : Madrasah Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Medan.
Alamat sekolah                       : Jalan Williem Iskandar 7B Medan.
Uang sekolah                          : Rp. 65000
Konsep e-Learning                  : Offline, Online, tidak sinkron.
Sejak Kapan e-Learning          : 2009

B.     URAIAN OBJEKTIF OBSERVASI

Hari dan Tanggal                     : Kamis, 23 Mei 2013
Waktu Observasi                    : 60 menit ( 11.00 – 12.00 WIB)
Objek Observasi                    : Siswa kelas XI IPA 3
Unit Observasi                        : Penggunaan E-Learning
Unit Lain Observasi                : Teori belajar, motivasi, orientasi belajar, menejemen kelas.
Narasumber                           : XI IPA 3

C.     HASIL OBSERVASI

I.                   PENDAHULUAN

II.                LANDASAN TEORI
1.      E-Learning
Perkembangan proses pendidikan sekarang melaju cukup pesat, seiring berkembanganya globalisai murid tidak hanya bersaing dengan teman satu kelasnya, tapi para murid harus bersaing juga dengan dunia luar, karena hal ini membuktikan betapa kerasnya persaingan dunia kerja dimasa depan nanti.  Murid-murid dewasa ini tumbuh didunia yang jauh berbeda dengan dimasa ketika orang orang tua dan kakek mereka masih menjadi ika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran kelas (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002 dalam Santrock, 2011).

2.      Motivasi
     Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku (Santrock: 2011).
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Berikut penjelasan tentang beberapa perspektif:

o   Perspektif behavoiral
Perspektif ini menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dlam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif  yang dapat memotivasi peilaku murid
o   Perspektif humanistis
Perspektif ini menekankan pada kapasitas murid untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
o   Perspektif kognitif
Perspektif ini menekankan bahwa murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju satu tujuan (Schunk & Ertmer,2000;Zimmerman & Schunk, 2001)

Motivasi juga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Motivasi Intrinsik, Ekstrinsik.
Motivasi Intrinsik àmelakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai sesuatu) . motivasi intinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan atau hukuman. Misalkan murid mungkin belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik.
Motivasi Ekstrinsik àMotivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalkan murid belajar menghadapi ujian karena ia senang senang dengan pelajaran yang diuji tersebut.


III.             OBJEK PENELITIAN
Objek yang kami observasi adalah murid kelas XI MAN 1 Medan. Didalam kelas terdiri dari 30 orang murid. Observasi dilakukan saat pelajaran Kimia.
IV.             JADWAL PELAKSANAAN
     Observasi dilaksanakan hari kamis, 23 mei 2013 pada pukul 11.00 sampai 12.00
V.                PELAKSANAAN

1.      Pelaksanaan E-Learning
Pelaksanaan E-learning MAN 1 Medan, sudah dalam proses mencapai kestabilan. Banyak faktor-faktor yang mendukung keefektifan proses belajar mengajar menggunakan e-learning. Pihak sekolah menggalakkan penggunaan blog sekolah untuk membantu proses belajar siswa.
Berdasarkan observasi, sekolah juga menyediakan proyektor yang kondisinya sangat memadai untuk kenyamanan belajar murid.
Didalam blog MAN 1 (e-learningman1mdn.blogspot.com) membahas berbagai macam pelajaran yang diajarkan disekolah seperti Pendidikan Agama, Kimia, Fisika, Akhidah akhlak dan lain lain. Didalam blog tersebut juga menyimpan bahan-bahan yang bisa digunakan oleh siswa untuk belajar dirumah dan juga menyediakan buku sekolah elektronik untuk kelas X, XI dan XII secara lengkap.

1.         Pengelolaan Kelas
     Berdasarkan observasi, guru menelola kelas atau menangani kelas dengan gaya auditorium, hal itu bertujuan agar siswa lebih fokus pada slide yang ditampilkan guru. Hal ini cukup efektif karena dengan cara seperti ini fokus murid tidak terbagi dengan hal-hal lain yang kurang penting, dengan gaya ini juga guru lebih bisa mengawasi gerak gerik murid. Ditambah lagi dengan jumlah peserta didik yang lumayan banyak.
Ada hal lain juga yang tidak kalah pentingnya dalam gaya auditorium ini, yaitu Kondisi kelas, dari hasil observasi kami melihat bahwa kondisi kelas tersebut kami membuatnya dalam beberapa poin, yaitu :
·         Kondisi udara kelas stabil meskipun tidak ada pengatur suhu ruangan disana, hal itu karena ventilasi dan posisi kelas dibuat sestrategis mungkin dengan arah sinar matahari
·         Komunikasi yang terjalin diantara guru dan murid cukup stabil karena piawainya guru dalam menangani kelas
·         Optimalnya penggunaan fasilitas seperti papan tulis, proyektor dan alat peraga
·         Beberapa murid mengambil kesempatan untuk menggunakan alat komunikasi mereka seperti handphone untuk hal diluar pelajaran yang diajarkan.
2.         Teori Belajar
     Di sekolah yang kami observasi, sekolah mengedepankan nilai-nilai moral dalam belajar. Hal ini berkaitan dengan teori belajar Piaget dan Kohlberg.
Guru dalam matapelajaran apapun menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang dibungkus dalam konsep keagamaan, guru mengajarkan tentang aturan-aturan bersosialisasi, sikap terhadap orangtua ataupun guru dan teman-teman sebaya mereka dan pelanggaran-pelanggaran yang harus diminimalkan. Tentunya murid-murid dilema dengan beberapa aturan yang mengikat mereka, dalam hal ini murid akan melakukan internalisasi level Preconventiona reasoning yang menurut Kohlberg yaitu penalaran moral dikontrol oleh hukuman dan ganjaran eksternal.

3.         Orientasi Belajar
     Dari hasil observasi, kami menangkap bahwa sekolah menggunakan strategi TCL. Kami memperhatikan bahwa murid-murid lebih fokus perhatiannya keguru dan kelihatan murid lebih mudah menyerap materi-materi yang disajikan menggunakan proyektor. Guru bisa secara langsung bisa mengamati tingkah muridnya dan lebih mudah juga memberi teguran jika murid mulai keluar dari ruang lingkup pembahasan dikelas.
4.         Motivasi
Dalam hal motivasi, murid didorong semangat belajarnya oleh guru dengan cara guru menceritakan kisah-kisah sukses para alumni mereka. Terlihat wajah murid sangat antusias mendengar cerita dari guru mereka. Dan hal itu bisa menjadi salah satu motivasi yang kuat yang mendorong mereka untuk lebih fokus lagi terhadap bahan yang diajarkan guru mereka. Dan tidak lupa juga guru menjelaskan tentang didikan-didikan moral yang terus ditanamkan kepada murid.
D.    RANGKUMAN HASIL OBSERVASI
4.1 Rangkuman Kelompok
Metode E-Learning adalah metode baru yang digunakan didalam dunia pendidikan.Metode E-Learning berdampak positif bagi dunia pendidikan dimana dengan menggunakan E-Learning guru bisa menghemat waktu.Metode E-Learning membuat guru untuk  tidak menulis dipapan tulis dan membacakan materi(mendikte). Pada metode E-Learning guru harus mempersiapkan materi dalam bentuk power poin dan hal-hal lain yang mendukung. Namun,metode E-Learning juga memiliki kekurangan dimana banyak guru di Indonesia masih buta akan teknologi dan belum menguasai teknologi secara baik.hal tersebut dapat menghambat atau akan menjadi masalah apabila metode E-Learning diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia.
Belajar dengan metode E-Learning juga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi,dimana dalam metode E-Learning ini guru bisa membuat pembelajaran semenarik mungkin karena bantuan dari teknologi. Untuk menerapkan metode E-Learning disebuah sekolah harus memiliki persiapan yang matang dimana guru dan murid harus siap untuk menggunakan E-Learning. Semoga metode E-Learning terus berkembang terutama di Indonesia.

4.2 Rangkuman Pribadi
Nadya Indah Hardiyanti ( 12-006 ) : Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Medan berjalan sangat baik, dimana guru juga siswa dan siswi sangat antusias dalam menjalankan pembelajaran yang diajarkan oleh penganpu sebagai pendidik murid-murid untuk memeberikan ilmu yang mereka miliki. Siswa dan siswi sangat  kooperatif  ketika ditanyai pendapat ataupun data-data mengenai sekolah, pihak sekolah juga sangat berbaik hati dan menerima dengan baik kedatangan kami untuk mengobservasi sekolah untuk mendapatkan ilmu yang dapat berguna bagi kami khususnya untuk mengetahui bagaimana konsep e-learning tersebut dijalankan dengan baik. Pembelajaran e-learnig di sekolah MAN 1 Medan dilaksanakan  cukup baik, walaupun terkadang ada kekurangan dalam hal jaringan yang kurang mendukung dan lainnya. Karena antusias yang sangat tinggi dari siswa dan siswi pembelajaran e-learning pun sangat bagus dan sangat cocok digunakan sebagai tempat utk mencari sumber informasi bagi siswa dan siswi untuk menambahkan ilmu pengetahuan mereka. Serta dengan kondisi kelas yang nyaman, tertib, dan nyaman. Membeuat suasana belajar mengajar dengan menggunakan konsep e-learning dapat berjalan secara efisien.


E.     TESTIMONI
·                          Nadya Indah Hardiyanti( 12-006 ) : Dari observasi yang dilakukan pada sekolah MAN 1 Medan,      sangat memuaskan dan membuat bahagia dimana saya dapat berkenalan dengan siswa dan siswi yang sangat pintar-pintar dan baik hati. Dimana mereka sangat antusias dalam mencari ilmu dalam segala aktifitas yang mereka lakukan. Suasana dan lingkungan sekolah yang asri dan keramahan warga sekolah yang menyambut kami sangat hangat (kelompok) menambah kebahagiaan tersendiri bagi saya dan juga kelompok terhadap sekolah MAN 1 Medan. Pada proses observasi berlangsung juga cukup menyenangkan, siswa dan siswi beserta guru-guru cukup terbuka dalam menyambut kelompok sehingga tidak ada kecanggungan satu sama lain dan proses observasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

·         Livi Yohana (121301002)
Dari observasi yang dilakukan pada sekolah MAN 1 Medan, cukup menarik dan juga banyak pengalaman dan manfaat yang didapat. Lingkungan sekolah yang cukup asri dan keramahan lingkungan sekolah yang menyambut kami (kelompok) menambah kertertarikkan kelompok terhadap sekolah MAN 1 Medan. Pada proses observasi berlangsung juga cukup menyenangkan, muridmurid dan guru-guru cukup open (terbuka) dalam menyambut kelompok sehingga tidak ada kecanggungan satu sama lain dan proses observasi dapat berjalan dengan baik.

·         Silvandrie Abriyan L (121301034)
Sangat menarik, karena ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam dunia pendidikan yang kami alami. Observasi ini merangsang kreatifitas kami dalam berpikir dan menarik kesimpulan dalam dunia psikologi pendidikan khususnya dalam e-learning.
·         Denny Wahyudi (121301050)
Tugas observasi ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya. Pada awalnya saya merasa canggung karena membawa nama Fakultastas Psikologi ke sekolah yang saya observasi. Ternyata kegunaan internet itu bisa sangat membantu proses pembelajaran siswa, karena biasanya saya menggunakan internet hanya untuk bermain saja. Mudah-mudahan dengan penggunaan internet dalam belajar ini dapat membantu proses belajar sehingga lebih maksimal.
·         Fahmi Idris Sitompul (121301056)
Banyak pengalaman-pengalaman baru yang saya temukan saat melakukan observasi, dimana disaat ingin melakukan observasi banyak kejadian-kejadian yang menjadi pembeda antara hidup saya dan orang lain.dimulai dari ditolak dari sekolah yang tidak mengizinkan melakukan observasi dan melakukan interaksi dengan anak-anak SMA yang membuat saya grogi dan banyak pengalaman lainnya.Tugas observasi ini juga dapat membuat saya memahami konsep tentang E-Learning. Kelompok kami sangat kompak dan disiplin dalam mengerjakan tugas observasi ini.