Minggu, 18 Agustus 2013

Gangguan Tidur : Insomnia dan Apnea Tidur ( Sleep Apnea )

Gangguan tidur yang umum terjadi adalah insomnia. Insomnia adalah gangguan tidur dimana seseorang seseorang secara terus menerus mengalami gangguan tidur atau bangun terlalu cepat. Ini mungkin terjadi secara sporadic saja sebagai reaksi terhadap perasaaan yang meluap-luap atau gangguan emosional. Insomnia kadang-kadang juga berhubungan dengan kondisi-kondisi fisik, seperti keletihan yang hebat, perubahan perlengkapan-perlengkapan tidur, perubahan-perubahan makanan utama sehari-hari, dan juga pemakaian obat perangsang yang berlebihan. Kadang kala obat-obatan yang ditetapkan untuk penyakit lain dipakai oleh individu sehingga mengakibatkan tidak bisa tidur. Insomnia sering kali dilihat sebagai simpton orang dewasa, tetapi ditemukan juga pada anak-anak, dan apabila tetap berlangsung, maka harus dilihat sebagai gangguan yang berat, gangguan tidur yang kadang terjadi pada anak-anak boleh dianggap sebagai reaksi terhadap kesulitan dan tekanan hidup yang rutin.
Suatu gangguan tidur yang berat dan sulit ditangani adalah apnea tidur (sleep apnea), yakni pernapasan berhenti untuk sementara. Hal inilah yang menyebabkan orang tidur mendengkur dan merupakan salah satu penyebab sindrom kematian bayi yang terjadi secara tiba-tiba (sudden infant death syndrome/SIDS) atau “crib death”. Apnea tidur terjadi karena saluran pernapasan tersumbat atau otak berhenti mengirimkan sinyal-sinyal kepada diagfragma (rongga sekitar badan antara dada dan perut) yang menyebabkan pernapasan terhenti. Gangguan saluran pernapasan ini kadang-kadang berkaitan dengan obesitas, dengan demikian apnea tidur bisa disembuhkan dengan melakukan diet.
Penyebab
Faktor-faktor yang menyebabkan insomnia adalah kegelisahan, ketakutan, perasaan bersalah, dan perasaan cemas atau stress sebagai antisipasi terhadap peristiwa-peristiwa yang akan datang. Insomnia dapat terjadi sebagai reaksi simpton yang sederhana atau mungkin berkaitan dengan kondisi-kodisi psikiatrik lain, seperti reaksi kecemasan (kecemasan neurosis), depresi dan mania. Dalam hal-hal seperti itu kekuatan insomnia akan berhubungan dengan gangguan emosi yang berat. Perkembangan simptomatik insomnia rupanya berhubungan dengan ciri-ciri khas kepribadian, dan tipe-tipe konflik. Coleman dalam meringkas serangkaian penyelidikan, menyatakan bahwa insomnia sering kali berkaitan dengan suara hati yang kaku, dan kecenderungan-kedenderungan kearah depresi dan hukuman terhadap diri sendiri. Ia mengidentifikasikan konflik antara keinginan dan larangan-larangan moral sebagai hal yang menyebabkan insomnia yang merupakan akibat dari perasaan bersalah dan takut akan dihukum.
Penanganan
Simpton insomnia dapat dikurangi dengan berbagai macam obat. Tetapi masalahnya ada dua: apabila penyebab yang mendasarinya tetap ada dan obat harus digunakan dalam jangka waktu lama, maka dosisnya harus ditambah; disamping itu menggunakan pil tidur akan menjadi kebiasaan dan minum obat menjadi kondisi yang diperlukan supaya dapat tidur. Dengan demikian akan terjadi ketergantungan psikologis dan fisik. Dari sudut pandang kesehatan mental, Penyebab psikodinamik yang mendasati insomnia harus diketahui dan penanganannya harus diarahkan untuk menghilangkan atau menguranginya. Seringkali usaha psikoterapis (tanpa diarahkan semata-mata pada simpton) sangat berguna untuk menghilangkan insomnia. Selain apa yang dikemukakan diatas, individu yang mengalami gangguan tersebut harus berusaha juga sebelum tidur pada malam hari berada pada keadaan santai dan jangan mengamati jam atau menantikan saat tidur dengan gelisah.
Apabila seseorang menemukan orang yang tidur mendengkur dengan keras, maka mungkin ia mengalami apnea tidur dan harus dianjurkan untuk mendapat pengobatan medis karena kalau dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan jantung. Tetapi pemakaian obat-obatan harus berada dalam pengawasan dokter, karena obat-obatan tersebut sama seperti obat-obat depresan lainnya yang bisa menimbulkan bahaya karena menekan refleksi-refleksi normal yang berfungsi membangunkan orang tidur bila pernapasannya berhenti.
Bayi yang dinyatakan oleh dokter sebagai penderita yang berisiko mengalami SIDS dapat diawasi dengan menggunakan elektroda-elektroda yang dipasang pada dada bayi tersebut dan dihubungkan dengan alarm yang dipasang disamping tempat tidur bayi, dan alarm itu akan berbunyi jika pernapasan bayi melemah. Para ahli juga mengemukakan bahwa resiko SIDS dapat dikurangi dengan menempatkan bayi itu pada posisi telentang pada waktu tidur.

Referensi:
Samiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius
Carol Wide & Carol Tavris. 2007. Psikologi. Jakarta: Erlangga
 
 http://www.psychologymania.com/2011/10/gangguan-tidur-insomnia-dan-apnea-tidur.html

Kebutuhan Tidur Manusia

Kebutuhan tidur manusia berbeda-beda untuk setiap tingkatan umur. Jadi kebutuhan tidur bayi misalnya, berbeda dengan kebutuhan tidur orang dewasa. Jumlah tidur yang dibutuhkan pada usia 0-2 bulan, 10,5-18 jam perhari. Sifat tidur pada usia ini yaitu pola tidur yang tidak teratur (hingga usia 6-8 minggu) yang berhubungan dengan rasa lapar, periode tidur yang multipel pada siang dan malam hari, tidurnya bersifat aktif seperti tersenyum, menghisap, pergerakan badan.
Kebutuhan tidur untuk anak usia 2-12 bulan . Jumlah tidur yang dibutuhkan sekitar 14-15 jam sehari. Sifat tidur yaitu jumlah tidur malam bertambah, pola tidur mulai terlihat, tidur siang yang awalnya berjumlah 3-4 kali berubah menjadi 1-2 kali di akhir tahun pertama.
Jumlah tidur yang dibutuhkan pada usia 1-3 tahun adalah 12-14 jam (tidur siang antara 1,5-3,5 jam). Sifat tidur yaitu tidur di pagi hari semakin berkurang pada usia sekitar 18 bulan. Perlu dilanjutkan rutinitas waktu tidur, tetapkan waktu, dorong anak untuk berani tidur sendiri, diperhatikan transisi dari tidur di tempat tidur bayi ke tempat tidur biasa.
Jumlah tidur yang dibutuhkan pada usia 3-5 tahun sekitar 11-13 jam dalam sehari. Tidur siang biasanya tidak ditemukan lagi pada akhir tahun kelima, pada saat ini mungkin dapat timbul ketakutan di malam hari.
Jumlah tidur yang dibutuhkan pada usia 5-12 sekitar 10-11 jam dalam sehari. Semakin meningkatnya kegiatan anak dapat mengakibatkan berkurangnya tidur. Pengaruh televisi, komputer dan keadaan medis dapat mengganggu tidur. Waspadai adanya masalah tidur yang persisten dan keadaan mengantuk di siang hari.
Jumlah tidur yang dibutuhkan pada usia 12-18 tahun adalah sekitar 7-9 jam dalam sehari. Dalam waktu remaja ini, mereka berhadapan dengan peningkatan aktivitas dan kurang tidur (Viginia Academy of Sleep Medicine).
http://www.psychologymania.com/2012/12/kebutuhan-tidur-manusia.html
 

Rabu, 31 Juli 2013

Kepribadian Menurut Analisis Gambar Pohon

Anda mungkin pernah diminta gambar pohon saat ikut tes psikologi. Para ahli psikolog sejak lama menggunakan analisis gambar untuk mengetahui pemikiran, hasrat dan opini yang membuat seseorang berperilaku dengan cara tertentu. kini anda juga bisa menggunakanya untuk kepentingan yang sama. Menemukan sisi terpendam dari kepribadian anda bisa membuat lebih bahagia. Coba buat gambar pohon dan temukan penjelasannya tentang anda.

Bagian atas pohon membulat

Anda melihat situasi secara keseluruhan
Anda tertarik pada detail. Anda menghargai orang, tempat, dan hal-hal untuk kesan keseluruhan yang mereka ciptakan. Anda juga cenderung menyimpan penilaian anda sampai mendapatkan semua fakta.
Kita lebih bahagia:
Orang-orang kemungkinan menyalahgunakan kedermawanan anda. Jadi, sebelum menyetujui sebuah permintaan, tanya pada diri sendiri apakah anda benar-benar bisa memberikan waktu atau mengerahkan upaya.

Gambar pohon berbentuk segitiga atau pohon cemara

Anda berorientasi pada detail
Anda gigih dan bekerja keras untuk meraih prestasi tinggi. Anda tahu, hal-hal kecil itu pentng, sama seperti gambar pohon anda yang berbentuk segitiga dan menyerupai tangga ke puncak, anda juga menapaki tagga sukses
Kiat lebih bahagia:
Karena anda selalu melihat ke massa depan, anda mungkin tidak melihat sudah berapa jauh anda melangkah. Ambil waktu 10 menit untuk mengucapkan selamat kepada diri sendiri untuk segala sesuatu yang sudah anda raih.

Gambar hewan di sekitar pohon

Anda pengasuh dan pemelihara
Gambar hewan di atau sekitar pohon mengungkapkan anda memikirkan orang lain disamping diri sendiri. Anda berhati dermawan yang selalu membuat orang lain merasa senang.
Kiat lebih bahagia:
Anda meningkatkan ego orang lain tapi menolak pujian yang diberikan kepada anda. Terima kata-kata baik dan simpan di dalam hati. Dan anda akan menemukan, anda bisa memberi lebih kepada orang lain.

Gambar pohon berbunga atau berbuah

Anda bekerja keras meraih prestasi tinggi
Buah atau bunga melambangkan buah dari hasil kerja anda. Gambar pohon seperti ini mengungkapkan, anda bangga dengan prestasi atau pencapaian anda. Gambar pohon ini juga mengatakan anda otimistik, bahwa peluang-peluang akan terus bermekaran untuk anda di masa depan.
Kiat lebih bahagia:
Segala sesuatu yang anda sentuh mendatangkan keuntungan. Tapi anda sering menunggu peluan-peluang untuk menemukan anda. untuk melipatgandakan sukses anda, coba cari prospek terpendam.

Pohon dengan banyak cabang

Anda ekstrovert
Cabang pohon melambangkan hubungan anda dengan dunia luar. Banyak cabang menandakan anda punya jaringan besar, teman dan sanak famili. Itu seba6bnya, anda senang jika orang tua dan sanak famili datang kerumah tanpa memberitahu terlebih dahulu.
Kiat ebih bahagia:
Anda cenderung meniadakan waktu untu sendiri, padahal meluangkan waktu beberapa jam seminggu bisa mengisi ulang energi dan membantu anda lebih bisa menemani teman atau keluarga.

Tak ada cabang atau sedikat cabang

Anda ndividualis
Anda mandiri dan bahagia dengan hanya sedikit teman. Anda hangat dan perhatian ketika bersama mereka, tapi anda juga senang jika sendiri.
Kiat lebih bahagia:
Anda tak suka meminta dan memaksa sehingga anda ragu menghubungi orang lain di saat perlu bantuan. Padahal dengan memberi mereka kesempatan untuk membantu anda disaat anda sulit bisa membuat anda jadi lebih dekat dengan mereka.

Gambar pohon dengan akar

Anda sangat bertanggung jawab
Anda orang yang realistis, menggunakan akal sehat dalam menjalani hidup yang punya hubungan kuat dengan keluarga, rumah dan bahkan dengan karier anda. Anda sangat puas dengan tempat anda bekerja saat ini. Anda senang dengan hidup anda dan tidak mengubah apa pun untuk anda.
Kiat lebih bahagia:
Anda sering anggap remeh perbaikan kecil yang dapat membuat lingkungan anda menjadi lebih menyenangkan. Misalnya bantal baru, atau bihlam yang lebih terang unuk lampu baca. Jadi, cobalah periksa sekali sebulan.

Gambar pohon tanpa akar

Anda mandiri dan beban
Anda melakukan apa yang anda inginkan ketimbang mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Anda fleksibel dan spontan, tipe orang yang pandai bergaul dan mersa senang dimana pun anda berada. Anda menyukai perubahan dan tantangan dan selalu mencari hal-hal yang menggairahkan berikutnya.
Kiat lebih bahagia:
Anda lebih pandai dalam memulai ketimbang menyelasaikannya. Jadi, tetapkan tujuan yang mudah diraih dan wujudkan.

Gambar pohon berdaun rindang

Anda ahli mengerjakan berbagai tugas sekaligus
Dedaunan melambangkan ide-ide. banyak daun menandakan anda senangmenangani beberapa proyek secara sekaligus. Dedaunan juga menunjukkan estetikaitu penting untuk anda. Anda senang jika bisa menampilkan diri anda yang terbaik.
Kiat lebih bahagia:
Anda cenderung terlalumencemaskan apa yang dipikirkan orang lain. Saat berhadapan dengan keputusan, coba ikuti kata hati anda karena bisa memberikan arah yang tepat dan membuat anda merasa lebih senang.

Gambar pohon dengan sedikit atau tanpa daun

Anda antusias pada bidang atau aktivitas tertentu
Jika gambar pohon anda hanya punya sedikit daun, anda berkemungkinan lebih besar hanya punya sedikit minat atau kesukaan, tapi mengerjakannya secara antusias. Anda tahu keunggulan atau keistimewaan anda dan senang mengembangkan bakat ini sampai sebesar-besarnya.
Kiat lebih bahagia:
Anda sangat rendah hati sehingga menutupi bakat-bakat anda. coba tampilan dan anda akan mendapat tanggapan positif.

http://sumber-informasikita.blogspot.com/2010/07/kepribadian-menurut-gambar-pohon.html

Mengenal Diri Lebih Dekat

Mungkin kamu merasa Tuhan telah menghianati dirimu…
Mungkin kau merasa orang yang sangat kau hormati, telah menyakiti hatimu..
Dan mungkin kau merasa orang yg paling kau sayangi juga telah tidak setia lagi padamu…
Dan mungkin juga sanak saudara serta handai taulanmu telah membuangmu….

Namun…
Yakinlah…
Masih ada seseorang yang setia mendampingimu…
Mau menerima dirimu apa adanya, dengann segala kelemahan diri yang kau punya…
Selalu siap sedia memberikan dukungannya padamu….

Dialah dirimu sendiri…
Sejatinya dirimu….
Daya Hidupmu…….
Yang senantiasa bersamamu….
Maka kenali, dekati, dan sayangi dia…
#Edisi Ngaji Fitroh#

“Mengenal Diri sendiri adalah awal dari semua kebajikan.”Aristotle.
SELF TALK
Salah satu cara untuk lebih mengenal diri sendiri adalah dengan meyadari dialog diri. Mengutip Franklin P. Jones, penulis kutipan motivasi Amerika Serikat, “Satu keuntungan dari berbicara pada diri sendiri adalah Anda tahu setidaknya diri Anda sendiri yang mendengarkan.”

Fritz Simon, seorang psikiater Jerman pernah mengatakan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang tidak bisa berhenti berbicara untuk diri mereka sendiri. Namun, bukan berarti, berbicara sendirian menandakan orang itu gila.
Sebuah penelitian berbasis di Amerika Serikat pun mengungkap bahwa berbicara dengan diri sendiri ternyata memiliki manfaat tersembunyi, apa manfaatnya?
Seorang peneliti dan psikolog kognitif di University of Wisconsin-Madison, Gary Lupyan, pun menyatakan bahwa berbicara dengan diri sendiri bermanfaat bagi otak.
Sebuah studi baru awal tahun 2012, dipublikasikan oleh Quarterly Journal of Experimental Psychology, psikolog Gary Lupyan dari University of Wisconsin-Madison dan Daniel Swingley dari University of Pennsylvania melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui apakah berbicara dengan diri sendiri dapat membantu ketika seseorang ingin mencari sebuah objek.
Penelitian ini terinspirasi oleh pengamatan bahwa orang sering terdengar bergumam kepada diri mereka sendiri ketika mencoba untuk menemukan sesuatu.
Dalam percobaan pertama, peserta diperlihatkan 20 foto dari berbagai objek dan diminta untuk mencari satu di antaranya. Dalam beberapa percobaan, peserta melihat label teks berisikan perintah menemukan sebuah objek atau benda. Dalam uji coba lain, subyek yang sama diminta untuk mencari lagi dengan memperbolehkan mereka mengatakan kata pada diri mereka sendiri.
Penelitian ini menemukan bahwa seseorang yang berbicara pada diri mereka sendiri akan lebih cepat menemukan apa yang hendak mereka cari.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengulang nama benda dengan lantang, mampu menemukan lebih cepat daripada yang tidak mengulang nama benda yang dicari. Tak jarang, saat kehilangan sebuah benda, seseorang cenderung mengingat kembali saat sebelum barang tersebut hilang, dengan berbicara kepada diri sendiri. Ternyata itu cukup membantu.
Dalam sebuah percobaan tindak lanjut, peserta melakukan tugas belanja virtual di mana mereka melihat foto-foto barang yang biasa ditemukan di berbagai supermarket dan diminta untuk menemukan sebuah barang secepat mungkin.
Peserta akan diminta untuk menemukan buah apel, atau sebuah botol kecap. Di sini juga, peserta berbicara pada diri mereka sendiri tentang nama objek yang dicari. Misalnya, mengatakan kecap saat mereka mencari kecap akan sangat membantu, sedangkan mengatakan kecap saat mencari deodoran akan benar-benar memperlambat pencarian. “Bila Anda kehilangan kunci Anda, Anda mungkin ingin bergumam ‘kunci kunci kunci’ kepada diri sendiri sambil mencari kunci dan Anda akan mendapatkannya,” kata Gary Lupyan.
Secara umum, mengungkapkan suatu kata dalam sebuah bahasa bukan hanya suatu sistem komunikasi, tapi bahkan berdebat dengan diri sendiri bisa meningkatkan persepsi, membuat otak aktif berfikir,” ujar Lupyan seperti dikutip laman Times of India, Sabtu, 5 Mei 2012.
Hasil penelitian Lupyan ternyata telah diterapkan di dunia bisnis, olahraga, kinerja, dan keberhasilan psikologi, kedokteran, hiburan dan untuk penelitian otak. Seperti dalam kasus seni bela diri, jelas Dr Dayal Mirchandani, seorang psikiater.
Ketika seniman bela diri melakukan tendangan dan pukulan, sering disertai dengan teriakan keras. Itu semacam bicara dengan diri sendiri, bermanfaat membantu menjaga fokus dan meningkatkan energi“.
Seorang petinju asal India juga merasakan manfaat berbicara pada diri sendiri saat dirinya menghadapi pertandingan, dan ternyata bisa memotivasi diri.
“Saya sering bicara pada diriku sendiri di ruang ganti sebelum pertandingan untuk menenangkan syaraf. Saya biasanya melakukan terus mengatakan pada diriku sendiri bahwa ‘Saya yang terbaik ‘. Hal ini bukan suatu kegilaan jika Anda berbicara pada diri sendiri,” kata seorang petinju asal India bernama Vijender Singh.
Refleksi emosi
Sebenarnya selama otak masih aktif bekerja, kita selalu berbicara dengan diri sendiri, umumnya dalam batin, tidak disuarakan. Ketika kita menimbang pilihan, menenangkan diri waktu terkejut atau marah, atau berdoa, kita berbicara dengan diri sendiri.

Sesekali kita berbicara bersuara, ketika menghayati kondisi emosi intens, misalnya saat tiba-tiba menemukan solusi yang ditunggu-tunggu, saat marah. Saat teringat seseorang yang sangat dirindukan, mungkin kita ingin merealisasikan harapan akan kebersamaan dengan membayangkan ia ada dan mengajaknya berbicara. Saat intens berpikir kita kadang bicara bersuara, dan mungkin jadi lebih jelas mengenai alternatif penyelesaiannya.
Berbicara dengan suara keras ke diri sendiri jarang dilakukan. Mungkin lebih sering terjadi ketika kita tertekan, tegang, kacau, singkatnya berpikiran penuh, seperti ada pergolakan di batin yang menuntut untuk dikeluarkan. Bayangkan panci berisi air mendidih yang tutupnya bergerak-gerak kencang, bahkan mungkin dapat terlempar karena tekanan kuat dari bawah. Jelas di sini, bicara menjadi cara penyaluran emosi.
Jadi, berbicara kepada diri sendiri bisa merupakan hal sangat normal, dapat pula merefleksikan persoalan psikologis yang memerlukan perhatian serius. Kita sendiri yang dapat menetapkan, apakah yang terjadi pada kita merupakan hal wajar saja, atau sudah berlebihan sehingga mengindikasikan kekacauan batin yang memerlukan bantuan ahli untuk mengatasi?
Ketika dalam keadaan sangat tertekan dan tegang, percakapan batin mungkin keluar dalam bentuk bicara sendiri, yang bila berlebihan akan membuat takut diri sendiri dan orang lain. Bila itu halnya, kita perlu menenangkan diri, merenung (mungkin dengan bantuan orang lain juga) untuk lebih mengerti sumber ketegangan dan kekacauan pikiran kita. Menenangkan diri dapat dilakukan, misalnya, dengan cara olah napas, meditasi, dan mengembangkan visualisasi yang menenangkan batin.
Positif
Aktivitas itu akan menjadi gangguan psikologi bila manusia bicara sendiri sebagai respons terhadap halusinasi atau delusi. Halusinasi adalah gangguan persepsi dalam bentuk (merasa) melihat atau mendengar tanpa ada rangsang nyata, misalnya kita mendengar suara-suara berisik, orang menertawakan orang lain, atau melihat figur tertentu yang orang lain tidak mendengar atau melihatnya.

Delusi secara sederhana dapat diartikan sebagai adanya keyakinan kuat tentang suatu hal akibat penilaian realitas yang salah. Misalnya kita yakin sedang dikejar-kejar dan akan dibunuh, atau sebaliknya, ada seorang aktor sangat hebat (yang sebenarnya tidak mengenal kita) yang jatuh cinta kepada kita. Bila demikian halnya, kita harus meminta bantuan psikolog klinis dan psikiater untuk memfasilitasi penenangan batin dan pengobatan.
Bila kita menilai diri atau dunia secara negatif, kita akan bicara dalam bahasa atau kalimat negatif (”aku selalu gagal”, ”aku tidak dicintai” atau ”dunia ini buruk”, ”tidak ada yang diharapkan lagi”, ”yang jahat harus dibasmi”). Sementara itu, penilaian diri positif akan mengembangkan percakapan diri yang juga positif.
Karena sebenarnya manusia selalu bicara dengan dan kepada diri sendiri, kita perlu mengolah fenomena ini secara konstruktif demi kesejahteraan psikologis kita. Penanganan psikologi cukup sering menganjurkan kita mengembangkan self-talk yang positif untuk mengubah pikiran negatif, memotivasi diri, mengembangkan gambaran diri atau dunia yang lebih baik, mendorong gerak konstruktif melakukan sesuatu. Self-talk positif menjadi bentuk afirmasi, kalimat berulang yang kita sampaikan kepada diri sendiri untuk menguatkan diri.
Kita mengubah dari negatif menjadi positif, misalnya dari ”aku selalu gagal” menjadi ”aku sedang menyelesaikan tugasku secara bertahap”; dari ”aku tidak dicintai” menjadi ”aku menyayangi diriku sendiri dan sedang membuat diriku menjadi lebih baik”; dari ”dunia ini buruk” menjadi ”memang banyak sekali masalah sekarang ini tapi aku masih bisa melakukan hal-hal positif di lingkungan terdekatku sendiri”.
Ada hubungan saling memengaruhi antara pikiran, perasaan dan perilaku, dan kita dapat memulai dari mana saja untuk mengembangkan kondisi diri yang lebih positif. Bicara secara positif kepada diri sendiri menjadi salah satu cara untuk membuat diri menjadi lebih bahagia.

Sabtu, 08 Juni 2013

Laporan Hasil Observasi


Tugas Observasi E-Learning
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Oleh:

Livi Yohana                           ( 12-002 )
Nadya Indah Hardiyanti         ( 12-006 )
Silvandrie Abriyan Laksana    ( 12-034 )
Denny Wahyudi                     ( 12-050 )
Fahmi Idris Sitompul              ( 12-056 )


HASIL OBSERVASI PENGGUNAAN E-LEARNING  PADA SEKOLAH MAN 1 MEDAN

A.    IDENTITAS SEKOLAH
Nama sekolah                         : Madrasah Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Medan.
Alamat sekolah                       : Jalan Williem Iskandar 7B Medan.
Uang sekolah                          : Rp. 65000
Konsep e-Learning                  : Offline, Online, tidak sinkron.
Sejak Kapan e-Learning          : 2009

B.     URAIAN OBJEKTIF OBSERVASI

Hari dan Tanggal                     : Kamis, 23 Mei 2013
Waktu Observasi                    : 60 menit ( 11.00 – 12.00 WIB)
Objek Observasi                    : Siswa kelas XI IPA 3
Unit Observasi                        : Penggunaan E-Learning
Unit Lain Observasi                : Teori belajar, motivasi, orientasi belajar, menejemen kelas.
Narasumber                           : XI IPA 3

C.     HASIL OBSERVASI

I.                   PENDAHULUAN

II.                LANDASAN TEORI
1.      E-Learning
Perkembangan proses pendidikan sekarang melaju cukup pesat, seiring berkembanganya globalisai murid tidak hanya bersaing dengan teman satu kelasnya, tapi para murid harus bersaing juga dengan dunia luar, karena hal ini membuktikan betapa kerasnya persaingan dunia kerja dimasa depan nanti.  Murid-murid dewasa ini tumbuh didunia yang jauh berbeda dengan dimasa ketika orang orang tua dan kakek mereka masih menjadi ika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran kelas (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002 dalam Santrock, 2011).

2.      Motivasi
     Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku (Santrock: 2011).
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Berikut penjelasan tentang beberapa perspektif:

o   Perspektif behavoiral
Perspektif ini menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dlam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif  yang dapat memotivasi peilaku murid
o   Perspektif humanistis
Perspektif ini menekankan pada kapasitas murid untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
o   Perspektif kognitif
Perspektif ini menekankan bahwa murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju satu tujuan (Schunk & Ertmer,2000;Zimmerman & Schunk, 2001)

Motivasi juga terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Motivasi Intrinsik, Ekstrinsik.
Motivasi Intrinsik àmelakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai sesuatu) . motivasi intinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan atau hukuman. Misalkan murid mungkin belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik.
Motivasi Ekstrinsik àMotivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalkan murid belajar menghadapi ujian karena ia senang senang dengan pelajaran yang diuji tersebut.


III.             OBJEK PENELITIAN
Objek yang kami observasi adalah murid kelas XI MAN 1 Medan. Didalam kelas terdiri dari 30 orang murid. Observasi dilakukan saat pelajaran Kimia.
IV.             JADWAL PELAKSANAAN
     Observasi dilaksanakan hari kamis, 23 mei 2013 pada pukul 11.00 sampai 12.00
V.                PELAKSANAAN

1.      Pelaksanaan E-Learning
Pelaksanaan E-learning MAN 1 Medan, sudah dalam proses mencapai kestabilan. Banyak faktor-faktor yang mendukung keefektifan proses belajar mengajar menggunakan e-learning. Pihak sekolah menggalakkan penggunaan blog sekolah untuk membantu proses belajar siswa.
Berdasarkan observasi, sekolah juga menyediakan proyektor yang kondisinya sangat memadai untuk kenyamanan belajar murid.
Didalam blog MAN 1 (e-learningman1mdn.blogspot.com) membahas berbagai macam pelajaran yang diajarkan disekolah seperti Pendidikan Agama, Kimia, Fisika, Akhidah akhlak dan lain lain. Didalam blog tersebut juga menyimpan bahan-bahan yang bisa digunakan oleh siswa untuk belajar dirumah dan juga menyediakan buku sekolah elektronik untuk kelas X, XI dan XII secara lengkap.

1.         Pengelolaan Kelas
     Berdasarkan observasi, guru menelola kelas atau menangani kelas dengan gaya auditorium, hal itu bertujuan agar siswa lebih fokus pada slide yang ditampilkan guru. Hal ini cukup efektif karena dengan cara seperti ini fokus murid tidak terbagi dengan hal-hal lain yang kurang penting, dengan gaya ini juga guru lebih bisa mengawasi gerak gerik murid. Ditambah lagi dengan jumlah peserta didik yang lumayan banyak.
Ada hal lain juga yang tidak kalah pentingnya dalam gaya auditorium ini, yaitu Kondisi kelas, dari hasil observasi kami melihat bahwa kondisi kelas tersebut kami membuatnya dalam beberapa poin, yaitu :
·         Kondisi udara kelas stabil meskipun tidak ada pengatur suhu ruangan disana, hal itu karena ventilasi dan posisi kelas dibuat sestrategis mungkin dengan arah sinar matahari
·         Komunikasi yang terjalin diantara guru dan murid cukup stabil karena piawainya guru dalam menangani kelas
·         Optimalnya penggunaan fasilitas seperti papan tulis, proyektor dan alat peraga
·         Beberapa murid mengambil kesempatan untuk menggunakan alat komunikasi mereka seperti handphone untuk hal diluar pelajaran yang diajarkan.
2.         Teori Belajar
     Di sekolah yang kami observasi, sekolah mengedepankan nilai-nilai moral dalam belajar. Hal ini berkaitan dengan teori belajar Piaget dan Kohlberg.
Guru dalam matapelajaran apapun menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang dibungkus dalam konsep keagamaan, guru mengajarkan tentang aturan-aturan bersosialisasi, sikap terhadap orangtua ataupun guru dan teman-teman sebaya mereka dan pelanggaran-pelanggaran yang harus diminimalkan. Tentunya murid-murid dilema dengan beberapa aturan yang mengikat mereka, dalam hal ini murid akan melakukan internalisasi level Preconventiona reasoning yang menurut Kohlberg yaitu penalaran moral dikontrol oleh hukuman dan ganjaran eksternal.

3.         Orientasi Belajar
     Dari hasil observasi, kami menangkap bahwa sekolah menggunakan strategi TCL. Kami memperhatikan bahwa murid-murid lebih fokus perhatiannya keguru dan kelihatan murid lebih mudah menyerap materi-materi yang disajikan menggunakan proyektor. Guru bisa secara langsung bisa mengamati tingkah muridnya dan lebih mudah juga memberi teguran jika murid mulai keluar dari ruang lingkup pembahasan dikelas.
4.         Motivasi
Dalam hal motivasi, murid didorong semangat belajarnya oleh guru dengan cara guru menceritakan kisah-kisah sukses para alumni mereka. Terlihat wajah murid sangat antusias mendengar cerita dari guru mereka. Dan hal itu bisa menjadi salah satu motivasi yang kuat yang mendorong mereka untuk lebih fokus lagi terhadap bahan yang diajarkan guru mereka. Dan tidak lupa juga guru menjelaskan tentang didikan-didikan moral yang terus ditanamkan kepada murid.
D.    RANGKUMAN HASIL OBSERVASI
4.1 Rangkuman Kelompok
Metode E-Learning adalah metode baru yang digunakan didalam dunia pendidikan.Metode E-Learning berdampak positif bagi dunia pendidikan dimana dengan menggunakan E-Learning guru bisa menghemat waktu.Metode E-Learning membuat guru untuk  tidak menulis dipapan tulis dan membacakan materi(mendikte). Pada metode E-Learning guru harus mempersiapkan materi dalam bentuk power poin dan hal-hal lain yang mendukung. Namun,metode E-Learning juga memiliki kekurangan dimana banyak guru di Indonesia masih buta akan teknologi dan belum menguasai teknologi secara baik.hal tersebut dapat menghambat atau akan menjadi masalah apabila metode E-Learning diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia.
Belajar dengan metode E-Learning juga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi,dimana dalam metode E-Learning ini guru bisa membuat pembelajaran semenarik mungkin karena bantuan dari teknologi. Untuk menerapkan metode E-Learning disebuah sekolah harus memiliki persiapan yang matang dimana guru dan murid harus siap untuk menggunakan E-Learning. Semoga metode E-Learning terus berkembang terutama di Indonesia.

4.2 Rangkuman Pribadi
Nadya Indah Hardiyanti ( 12-006 ) : Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Medan berjalan sangat baik, dimana guru juga siswa dan siswi sangat antusias dalam menjalankan pembelajaran yang diajarkan oleh penganpu sebagai pendidik murid-murid untuk memeberikan ilmu yang mereka miliki. Siswa dan siswi sangat  kooperatif  ketika ditanyai pendapat ataupun data-data mengenai sekolah, pihak sekolah juga sangat berbaik hati dan menerima dengan baik kedatangan kami untuk mengobservasi sekolah untuk mendapatkan ilmu yang dapat berguna bagi kami khususnya untuk mengetahui bagaimana konsep e-learning tersebut dijalankan dengan baik. Pembelajaran e-learnig di sekolah MAN 1 Medan dilaksanakan  cukup baik, walaupun terkadang ada kekurangan dalam hal jaringan yang kurang mendukung dan lainnya. Karena antusias yang sangat tinggi dari siswa dan siswi pembelajaran e-learning pun sangat bagus dan sangat cocok digunakan sebagai tempat utk mencari sumber informasi bagi siswa dan siswi untuk menambahkan ilmu pengetahuan mereka. Serta dengan kondisi kelas yang nyaman, tertib, dan nyaman. Membeuat suasana belajar mengajar dengan menggunakan konsep e-learning dapat berjalan secara efisien.


E.     TESTIMONI
·                          Nadya Indah Hardiyanti( 12-006 ) : Dari observasi yang dilakukan pada sekolah MAN 1 Medan,      sangat memuaskan dan membuat bahagia dimana saya dapat berkenalan dengan siswa dan siswi yang sangat pintar-pintar dan baik hati. Dimana mereka sangat antusias dalam mencari ilmu dalam segala aktifitas yang mereka lakukan. Suasana dan lingkungan sekolah yang asri dan keramahan warga sekolah yang menyambut kami sangat hangat (kelompok) menambah kebahagiaan tersendiri bagi saya dan juga kelompok terhadap sekolah MAN 1 Medan. Pada proses observasi berlangsung juga cukup menyenangkan, siswa dan siswi beserta guru-guru cukup terbuka dalam menyambut kelompok sehingga tidak ada kecanggungan satu sama lain dan proses observasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

·         Livi Yohana (121301002)
Dari observasi yang dilakukan pada sekolah MAN 1 Medan, cukup menarik dan juga banyak pengalaman dan manfaat yang didapat. Lingkungan sekolah yang cukup asri dan keramahan lingkungan sekolah yang menyambut kami (kelompok) menambah kertertarikkan kelompok terhadap sekolah MAN 1 Medan. Pada proses observasi berlangsung juga cukup menyenangkan, muridmurid dan guru-guru cukup open (terbuka) dalam menyambut kelompok sehingga tidak ada kecanggungan satu sama lain dan proses observasi dapat berjalan dengan baik.

·         Silvandrie Abriyan L (121301034)
Sangat menarik, karena ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam dunia pendidikan yang kami alami. Observasi ini merangsang kreatifitas kami dalam berpikir dan menarik kesimpulan dalam dunia psikologi pendidikan khususnya dalam e-learning.
·         Denny Wahyudi (121301050)
Tugas observasi ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya. Pada awalnya saya merasa canggung karena membawa nama Fakultastas Psikologi ke sekolah yang saya observasi. Ternyata kegunaan internet itu bisa sangat membantu proses pembelajaran siswa, karena biasanya saya menggunakan internet hanya untuk bermain saja. Mudah-mudahan dengan penggunaan internet dalam belajar ini dapat membantu proses belajar sehingga lebih maksimal.
·         Fahmi Idris Sitompul (121301056)
Banyak pengalaman-pengalaman baru yang saya temukan saat melakukan observasi, dimana disaat ingin melakukan observasi banyak kejadian-kejadian yang menjadi pembeda antara hidup saya dan orang lain.dimulai dari ditolak dari sekolah yang tidak mengizinkan melakukan observasi dan melakukan interaksi dengan anak-anak SMA yang membuat saya grogi dan banyak pengalaman lainnya.Tugas observasi ini juga dapat membuat saya memahami konsep tentang E-Learning. Kelompok kami sangat kompak dan disiplin dalam mengerjakan tugas observasi ini.

Jumat, 17 Mei 2013

SELALU ANTARA ENGKAU DAN TUHAN,

Orang kerap kali tak bernalar, tak logis dan egois
Biar begitu, maafkanlah mereka

Bila engkau baik,orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egois,
Biar begitu, tetaplah bersikap baik

Bila engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu
Biar begitu, tetaplah jujur dan berterus terang

Bila engkau sukses, engkau akan mendapatkan teman-teman palsu dan teman-teman sejati
Biar begitu, tetaplah meraih sukses

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun,mungkin akan dihancurkan seseorang dalam semalaman
Biar begitu, tetaplah membangun

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri hati dan dengki
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik, dan mungkin itu tak akan pernah cukup
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik

Ketahuilah, pada akhirnya
Sesungguhnya ini semua antara engkau dan Tuhan
Tidak pernah antara engkau dan mereka

by : Mother TERESA

Selasa, 07 Mei 2013

PENGARUH EMOSI PADA BELAJAR

Emosi berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitas belajar ( Meiner dalam Khodijah, 2009:174). Emosi yang positif dapat mempercepat proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik, sebaliknya emosi yang negatif dapat memperlambat belajar atau bahkan menghentikannya sama sekali. Penjelasan tentang hal ini dapat diambil dari teori tentang struktur dan cara kerja otak, yaitu Otak Triune. Menurut teori ini, otak manusia terdiri dari manusia terdiri dari tiga bagian dan pemanfaatan seluruh bagian otak dapat membuat belajar lebih cepat,lebih menarik, dan lebih efektif. Dari ketiga bagian otak tersebut, bagian otak yang memainkan peran dalam belajar adalah neokoerteks, sedang yang memainkan peran besar dalam emosi adalah sistem limbik. Jika siswa mengalami emosi positif, maka sel-sel saraf akan mengirim impuls-impuls positif ke neokorteks dan proses belajar pun dapat terjadi. Sebaliknya, jika siswa mengalami emosi negatif, maka tertutup kemungkinan untuk timbulnya impuls-impuls yang mendorong belajar, tetapi yang terjadi adalah meningkatnya fungsi mempertahankan diri terhadap emosi yang tidak menyenangkan. Akibatnya,proses belajar menjadi lamban atau bahkan terhenti.
            Karena itu, pembelajaran yang berhasil haruslah dimulai dengan menciptakan emosi yang positif pada diri pelajar. Jika siswa mengalami emosi positif, mereka dapat menggunakan neokorteks untuk tugas-tugas belajar. Untuk menciptakan emosi positif pada diri siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Lingkungan yang dimaksud di sini mencakup lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik menmcakup penataan ruang kelas dan penataan alat bantu belajar, sedang lingkunagan psikologis mencakup penggunaan musik untuk meningkatkan hasil belajar. Penataan ruang kelas, seperti penataan tempat duduk, pajangan, dan penyediaan wewangian, memainkan peranan penting dalam menciptakan emosi positif dalam belajar. Bayangkan jika siswamasuk ke ruang kelas yang pengab dan bau dengan dinding yang kosong atau pajangan, serta susunan bangku yang membosankan, maka sulit diharapkan mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
            Selain penataan ruang kelas, penggunaan alat bantu belajar yang menarik dan musik yang lembut juga sangat membantu dalam penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan dan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan alat bantu menimbulkan “rasa” yang lebih baik dari penjelasan yang diberikan oleh guru, sedang irama, ketukan, dan keharmonisan musik mempengaruhi gelombang otak dan detak jantung, juga membangkitkan perasaan dan ingatan ( Lozanov seperti yang dikutip oleh DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie, (dalam Khodijah, 2009: 176). Dalam hal ini, penelitian menunjukkan bahwa jenis musik yang tepat untuk merangsang dan mempertahankan lingkungan belajar yang optimal adalah musik barok (Bach, Corelli, Tartini, Vilvadi, Handel, Pachelbel, Mozart) dan musik klasik (Satie, Rachmaninoff). Karena struktur kord melodi dan instrumentasi kedua jenis musik tersebut membantu tubuh untuk mencapai keadaan waspada tetapi relaks (Schuter dan Gritton, seperti yang dikutip oleh Lozanov, seperti yang dikutip oleh DePorter, Reardon, dan Singer Nourie, 2000 (dalam Khodijah, 2009:176).
         Hal yang tidak kalah pentingnya dalam penciptaan  emosi positif adalah dengan penciptaan kegembiraan belajar. Menurut Meier, (dalam Khodijah, 2009:176), kegembiraan belajar seringkali merupakan penentu utama kualitas dan kuantitas belajar yang dapat terjadi. Kegembiraan bukan berarti menciptakan suasana kelas yang ribut dan penuh hura-hura. Akan tetapi, kegembiraan berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh dan terciptanya makna, pemahaman, dan nila yang membahagiakan pada diri si pemelajar.

KECERDASAN EMOSI
           Emotional Intellegance atau kecerdasan emosi diperkenalkan pertama kali oleh Peter Salovory dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire  Mujid dan Mudzakir, (dalam Khodijah, 2009:177). Istilah ini kemudian menjadi sangat terkenal di seluruh dunia semenjak seorang psikolog New York bernama Daniel Goleman menerbitkan bukunya yang berjudul Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ pada tahun 1995.
          Goleman (dalam Khodijah, 2009:177) menyatakan bahwa kecerdasan umum (intelegensi) semata-mata hanya dapa saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebutnya Emotional Intelligence. Bila tidak ditunjang dengan pengolahan emosi yang sehat, kecerdasan saja tidak akan menghasilkan seorang yang sukses hidupnya dimasa yang kan datang ( Goleman, dalam Khodijah, 2009:177). Menurut Salovey dan Mayer seperti yang dikutip dalam Mujib dan Mudzakir (dalam Khodijah, 2009:177), kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri, mengelola, dan mengekspresikan emosi diri sendiri dengan tepat. Memotivasi diri sendiri, mengenali orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan demikian, kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya secara sehat .terutama dalam berhubungan dengan orang lain.
         Unsur terpenting dalam kecerdasan emosi ini adalah empati dan kontrol diri Empati artinya dapat merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain.terutama bila orang lain dalam keadaan malang sedangkan kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi  sendiri sehingga tidak mengangu hubungan dengan orang lain.
            Kecerdasan emosi perlu ditumbuhkan semenjak anak masih kecil melalui naskah emosi yang sehat. Tujuan mengajarkan naskah memori yang sehat ( healthy emotion script) adalah agar naskah emosi yang sehat ini dapat diinternalisasi anak sejak dini dan dbawa terus oleh anak dan berinteraksi dengan orang lain bila ia dewasa kelak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan baik oleh orang tuamaupun guru dalam rangka mengajarkan naskah emosi yang sehat pada anak, diantaranya ( Wimbarti, dalam Irfan dkk (dalam Khodijah, 2009:178): 
  • Ajarkan nilai-nilai budaya setempat dimana anak hidup. Apabila anak hidup di Yogyakarta, tanamkan nilai budaya jawa yang benar, meski orang tuanya berasal dari budaya lain.
  • Kenali dulu emosi-emosi anak yang menonjol, baruajarkan anak untuk mengenali emosi-emosi itu.  Berilah nama dari emosi anak yang menonjol. Misalnya: anak sering menangis bila apa yang dimaunya tidak segera dituruti. Katakan padanya bahwa ia sedang marah, dan kita tahu bahwa dia marah kehendaknya tidak terkabul.
  •  Kenalkan anak tentang emosi anak dengan car lain selain kata-kata . Ekspresikan emosi anda dengan bahasa tubuh atau dengan ekspresi wajah. Misalnya rangkullah dia bila sedang duuk berdua, cium dia bila anda sedang berbahagia, dekap ia bila sedang pedih, cemberutkan wajah bila kita tidak berkenan dengan perilakunya , dan sebagainya.
  • Buatlah disiplin yang konsisten pada diri kita agar anak belajar menghormati otoritas. Menghormati otoritas sangat diperlukan untuk  menghindarkan ia dari tindakan yang tidak benar.
  • Ajarkan pada anak ekspresi emosi yang dapat diterima oleh lingkungan. Misalnya: perasaan sedih karena tidak dapat membeli sesuatu yang tidak boleh diekspresikan dengan menangis meraung-raung di toko, bahwa bila ada tetangga meninggal jangan menghidupkan radio keras-keras, bila sedang berbahagia jangan tertawa terbahak-bahak sampai langit-langit mulut terlihat lawan bicara.
  • Tunjukkan  perilaku kita sendiri yang diimitasi atau ditiru oleh anak secara langsung. Misalnya: memberi sedekah pada pengemis, mengajak ke panti asuhan.
  • Pupuk rasa empati dengan memelihara ternak atau hewan peliharaan lain. Ajak anak mengamati tingkah laku hewan itu dan mendiskusikan kira-kira hewan itu sedang merasakan apa.