Rabu, 31 Juli 2013

Kepribadian Menurut Analisis Gambar Pohon

Anda mungkin pernah diminta gambar pohon saat ikut tes psikologi. Para ahli psikolog sejak lama menggunakan analisis gambar untuk mengetahui pemikiran, hasrat dan opini yang membuat seseorang berperilaku dengan cara tertentu. kini anda juga bisa menggunakanya untuk kepentingan yang sama. Menemukan sisi terpendam dari kepribadian anda bisa membuat lebih bahagia. Coba buat gambar pohon dan temukan penjelasannya tentang anda.

Bagian atas pohon membulat

Anda melihat situasi secara keseluruhan
Anda tertarik pada detail. Anda menghargai orang, tempat, dan hal-hal untuk kesan keseluruhan yang mereka ciptakan. Anda juga cenderung menyimpan penilaian anda sampai mendapatkan semua fakta.
Kita lebih bahagia:
Orang-orang kemungkinan menyalahgunakan kedermawanan anda. Jadi, sebelum menyetujui sebuah permintaan, tanya pada diri sendiri apakah anda benar-benar bisa memberikan waktu atau mengerahkan upaya.

Gambar pohon berbentuk segitiga atau pohon cemara

Anda berorientasi pada detail
Anda gigih dan bekerja keras untuk meraih prestasi tinggi. Anda tahu, hal-hal kecil itu pentng, sama seperti gambar pohon anda yang berbentuk segitiga dan menyerupai tangga ke puncak, anda juga menapaki tagga sukses
Kiat lebih bahagia:
Karena anda selalu melihat ke massa depan, anda mungkin tidak melihat sudah berapa jauh anda melangkah. Ambil waktu 10 menit untuk mengucapkan selamat kepada diri sendiri untuk segala sesuatu yang sudah anda raih.

Gambar hewan di sekitar pohon

Anda pengasuh dan pemelihara
Gambar hewan di atau sekitar pohon mengungkapkan anda memikirkan orang lain disamping diri sendiri. Anda berhati dermawan yang selalu membuat orang lain merasa senang.
Kiat lebih bahagia:
Anda meningkatkan ego orang lain tapi menolak pujian yang diberikan kepada anda. Terima kata-kata baik dan simpan di dalam hati. Dan anda akan menemukan, anda bisa memberi lebih kepada orang lain.

Gambar pohon berbunga atau berbuah

Anda bekerja keras meraih prestasi tinggi
Buah atau bunga melambangkan buah dari hasil kerja anda. Gambar pohon seperti ini mengungkapkan, anda bangga dengan prestasi atau pencapaian anda. Gambar pohon ini juga mengatakan anda otimistik, bahwa peluang-peluang akan terus bermekaran untuk anda di masa depan.
Kiat lebih bahagia:
Segala sesuatu yang anda sentuh mendatangkan keuntungan. Tapi anda sering menunggu peluan-peluang untuk menemukan anda. untuk melipatgandakan sukses anda, coba cari prospek terpendam.

Pohon dengan banyak cabang

Anda ekstrovert
Cabang pohon melambangkan hubungan anda dengan dunia luar. Banyak cabang menandakan anda punya jaringan besar, teman dan sanak famili. Itu seba6bnya, anda senang jika orang tua dan sanak famili datang kerumah tanpa memberitahu terlebih dahulu.
Kiat ebih bahagia:
Anda cenderung meniadakan waktu untu sendiri, padahal meluangkan waktu beberapa jam seminggu bisa mengisi ulang energi dan membantu anda lebih bisa menemani teman atau keluarga.

Tak ada cabang atau sedikat cabang

Anda ndividualis
Anda mandiri dan bahagia dengan hanya sedikit teman. Anda hangat dan perhatian ketika bersama mereka, tapi anda juga senang jika sendiri.
Kiat lebih bahagia:
Anda tak suka meminta dan memaksa sehingga anda ragu menghubungi orang lain di saat perlu bantuan. Padahal dengan memberi mereka kesempatan untuk membantu anda disaat anda sulit bisa membuat anda jadi lebih dekat dengan mereka.

Gambar pohon dengan akar

Anda sangat bertanggung jawab
Anda orang yang realistis, menggunakan akal sehat dalam menjalani hidup yang punya hubungan kuat dengan keluarga, rumah dan bahkan dengan karier anda. Anda sangat puas dengan tempat anda bekerja saat ini. Anda senang dengan hidup anda dan tidak mengubah apa pun untuk anda.
Kiat lebih bahagia:
Anda sering anggap remeh perbaikan kecil yang dapat membuat lingkungan anda menjadi lebih menyenangkan. Misalnya bantal baru, atau bihlam yang lebih terang unuk lampu baca. Jadi, cobalah periksa sekali sebulan.

Gambar pohon tanpa akar

Anda mandiri dan beban
Anda melakukan apa yang anda inginkan ketimbang mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Anda fleksibel dan spontan, tipe orang yang pandai bergaul dan mersa senang dimana pun anda berada. Anda menyukai perubahan dan tantangan dan selalu mencari hal-hal yang menggairahkan berikutnya.
Kiat lebih bahagia:
Anda lebih pandai dalam memulai ketimbang menyelasaikannya. Jadi, tetapkan tujuan yang mudah diraih dan wujudkan.

Gambar pohon berdaun rindang

Anda ahli mengerjakan berbagai tugas sekaligus
Dedaunan melambangkan ide-ide. banyak daun menandakan anda senangmenangani beberapa proyek secara sekaligus. Dedaunan juga menunjukkan estetikaitu penting untuk anda. Anda senang jika bisa menampilkan diri anda yang terbaik.
Kiat lebih bahagia:
Anda cenderung terlalumencemaskan apa yang dipikirkan orang lain. Saat berhadapan dengan keputusan, coba ikuti kata hati anda karena bisa memberikan arah yang tepat dan membuat anda merasa lebih senang.

Gambar pohon dengan sedikit atau tanpa daun

Anda antusias pada bidang atau aktivitas tertentu
Jika gambar pohon anda hanya punya sedikit daun, anda berkemungkinan lebih besar hanya punya sedikit minat atau kesukaan, tapi mengerjakannya secara antusias. Anda tahu keunggulan atau keistimewaan anda dan senang mengembangkan bakat ini sampai sebesar-besarnya.
Kiat lebih bahagia:
Anda sangat rendah hati sehingga menutupi bakat-bakat anda. coba tampilan dan anda akan mendapat tanggapan positif.

http://sumber-informasikita.blogspot.com/2010/07/kepribadian-menurut-gambar-pohon.html

Mengenal Diri Lebih Dekat

Mungkin kamu merasa Tuhan telah menghianati dirimu…
Mungkin kau merasa orang yang sangat kau hormati, telah menyakiti hatimu..
Dan mungkin kau merasa orang yg paling kau sayangi juga telah tidak setia lagi padamu…
Dan mungkin juga sanak saudara serta handai taulanmu telah membuangmu….

Namun…
Yakinlah…
Masih ada seseorang yang setia mendampingimu…
Mau menerima dirimu apa adanya, dengann segala kelemahan diri yang kau punya…
Selalu siap sedia memberikan dukungannya padamu….

Dialah dirimu sendiri…
Sejatinya dirimu….
Daya Hidupmu…….
Yang senantiasa bersamamu….
Maka kenali, dekati, dan sayangi dia…
#Edisi Ngaji Fitroh#

“Mengenal Diri sendiri adalah awal dari semua kebajikan.”Aristotle.
SELF TALK
Salah satu cara untuk lebih mengenal diri sendiri adalah dengan meyadari dialog diri. Mengutip Franklin P. Jones, penulis kutipan motivasi Amerika Serikat, “Satu keuntungan dari berbicara pada diri sendiri adalah Anda tahu setidaknya diri Anda sendiri yang mendengarkan.”

Fritz Simon, seorang psikiater Jerman pernah mengatakan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang tidak bisa berhenti berbicara untuk diri mereka sendiri. Namun, bukan berarti, berbicara sendirian menandakan orang itu gila.
Sebuah penelitian berbasis di Amerika Serikat pun mengungkap bahwa berbicara dengan diri sendiri ternyata memiliki manfaat tersembunyi, apa manfaatnya?
Seorang peneliti dan psikolog kognitif di University of Wisconsin-Madison, Gary Lupyan, pun menyatakan bahwa berbicara dengan diri sendiri bermanfaat bagi otak.
Sebuah studi baru awal tahun 2012, dipublikasikan oleh Quarterly Journal of Experimental Psychology, psikolog Gary Lupyan dari University of Wisconsin-Madison dan Daniel Swingley dari University of Pennsylvania melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui apakah berbicara dengan diri sendiri dapat membantu ketika seseorang ingin mencari sebuah objek.
Penelitian ini terinspirasi oleh pengamatan bahwa orang sering terdengar bergumam kepada diri mereka sendiri ketika mencoba untuk menemukan sesuatu.
Dalam percobaan pertama, peserta diperlihatkan 20 foto dari berbagai objek dan diminta untuk mencari satu di antaranya. Dalam beberapa percobaan, peserta melihat label teks berisikan perintah menemukan sebuah objek atau benda. Dalam uji coba lain, subyek yang sama diminta untuk mencari lagi dengan memperbolehkan mereka mengatakan kata pada diri mereka sendiri.
Penelitian ini menemukan bahwa seseorang yang berbicara pada diri mereka sendiri akan lebih cepat menemukan apa yang hendak mereka cari.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengulang nama benda dengan lantang, mampu menemukan lebih cepat daripada yang tidak mengulang nama benda yang dicari. Tak jarang, saat kehilangan sebuah benda, seseorang cenderung mengingat kembali saat sebelum barang tersebut hilang, dengan berbicara kepada diri sendiri. Ternyata itu cukup membantu.
Dalam sebuah percobaan tindak lanjut, peserta melakukan tugas belanja virtual di mana mereka melihat foto-foto barang yang biasa ditemukan di berbagai supermarket dan diminta untuk menemukan sebuah barang secepat mungkin.
Peserta akan diminta untuk menemukan buah apel, atau sebuah botol kecap. Di sini juga, peserta berbicara pada diri mereka sendiri tentang nama objek yang dicari. Misalnya, mengatakan kecap saat mereka mencari kecap akan sangat membantu, sedangkan mengatakan kecap saat mencari deodoran akan benar-benar memperlambat pencarian. “Bila Anda kehilangan kunci Anda, Anda mungkin ingin bergumam ‘kunci kunci kunci’ kepada diri sendiri sambil mencari kunci dan Anda akan mendapatkannya,” kata Gary Lupyan.
Secara umum, mengungkapkan suatu kata dalam sebuah bahasa bukan hanya suatu sistem komunikasi, tapi bahkan berdebat dengan diri sendiri bisa meningkatkan persepsi, membuat otak aktif berfikir,” ujar Lupyan seperti dikutip laman Times of India, Sabtu, 5 Mei 2012.
Hasil penelitian Lupyan ternyata telah diterapkan di dunia bisnis, olahraga, kinerja, dan keberhasilan psikologi, kedokteran, hiburan dan untuk penelitian otak. Seperti dalam kasus seni bela diri, jelas Dr Dayal Mirchandani, seorang psikiater.
Ketika seniman bela diri melakukan tendangan dan pukulan, sering disertai dengan teriakan keras. Itu semacam bicara dengan diri sendiri, bermanfaat membantu menjaga fokus dan meningkatkan energi“.
Seorang petinju asal India juga merasakan manfaat berbicara pada diri sendiri saat dirinya menghadapi pertandingan, dan ternyata bisa memotivasi diri.
“Saya sering bicara pada diriku sendiri di ruang ganti sebelum pertandingan untuk menenangkan syaraf. Saya biasanya melakukan terus mengatakan pada diriku sendiri bahwa ‘Saya yang terbaik ‘. Hal ini bukan suatu kegilaan jika Anda berbicara pada diri sendiri,” kata seorang petinju asal India bernama Vijender Singh.
Refleksi emosi
Sebenarnya selama otak masih aktif bekerja, kita selalu berbicara dengan diri sendiri, umumnya dalam batin, tidak disuarakan. Ketika kita menimbang pilihan, menenangkan diri waktu terkejut atau marah, atau berdoa, kita berbicara dengan diri sendiri.

Sesekali kita berbicara bersuara, ketika menghayati kondisi emosi intens, misalnya saat tiba-tiba menemukan solusi yang ditunggu-tunggu, saat marah. Saat teringat seseorang yang sangat dirindukan, mungkin kita ingin merealisasikan harapan akan kebersamaan dengan membayangkan ia ada dan mengajaknya berbicara. Saat intens berpikir kita kadang bicara bersuara, dan mungkin jadi lebih jelas mengenai alternatif penyelesaiannya.
Berbicara dengan suara keras ke diri sendiri jarang dilakukan. Mungkin lebih sering terjadi ketika kita tertekan, tegang, kacau, singkatnya berpikiran penuh, seperti ada pergolakan di batin yang menuntut untuk dikeluarkan. Bayangkan panci berisi air mendidih yang tutupnya bergerak-gerak kencang, bahkan mungkin dapat terlempar karena tekanan kuat dari bawah. Jelas di sini, bicara menjadi cara penyaluran emosi.
Jadi, berbicara kepada diri sendiri bisa merupakan hal sangat normal, dapat pula merefleksikan persoalan psikologis yang memerlukan perhatian serius. Kita sendiri yang dapat menetapkan, apakah yang terjadi pada kita merupakan hal wajar saja, atau sudah berlebihan sehingga mengindikasikan kekacauan batin yang memerlukan bantuan ahli untuk mengatasi?
Ketika dalam keadaan sangat tertekan dan tegang, percakapan batin mungkin keluar dalam bentuk bicara sendiri, yang bila berlebihan akan membuat takut diri sendiri dan orang lain. Bila itu halnya, kita perlu menenangkan diri, merenung (mungkin dengan bantuan orang lain juga) untuk lebih mengerti sumber ketegangan dan kekacauan pikiran kita. Menenangkan diri dapat dilakukan, misalnya, dengan cara olah napas, meditasi, dan mengembangkan visualisasi yang menenangkan batin.
Positif
Aktivitas itu akan menjadi gangguan psikologi bila manusia bicara sendiri sebagai respons terhadap halusinasi atau delusi. Halusinasi adalah gangguan persepsi dalam bentuk (merasa) melihat atau mendengar tanpa ada rangsang nyata, misalnya kita mendengar suara-suara berisik, orang menertawakan orang lain, atau melihat figur tertentu yang orang lain tidak mendengar atau melihatnya.

Delusi secara sederhana dapat diartikan sebagai adanya keyakinan kuat tentang suatu hal akibat penilaian realitas yang salah. Misalnya kita yakin sedang dikejar-kejar dan akan dibunuh, atau sebaliknya, ada seorang aktor sangat hebat (yang sebenarnya tidak mengenal kita) yang jatuh cinta kepada kita. Bila demikian halnya, kita harus meminta bantuan psikolog klinis dan psikiater untuk memfasilitasi penenangan batin dan pengobatan.
Bila kita menilai diri atau dunia secara negatif, kita akan bicara dalam bahasa atau kalimat negatif (”aku selalu gagal”, ”aku tidak dicintai” atau ”dunia ini buruk”, ”tidak ada yang diharapkan lagi”, ”yang jahat harus dibasmi”). Sementara itu, penilaian diri positif akan mengembangkan percakapan diri yang juga positif.
Karena sebenarnya manusia selalu bicara dengan dan kepada diri sendiri, kita perlu mengolah fenomena ini secara konstruktif demi kesejahteraan psikologis kita. Penanganan psikologi cukup sering menganjurkan kita mengembangkan self-talk yang positif untuk mengubah pikiran negatif, memotivasi diri, mengembangkan gambaran diri atau dunia yang lebih baik, mendorong gerak konstruktif melakukan sesuatu. Self-talk positif menjadi bentuk afirmasi, kalimat berulang yang kita sampaikan kepada diri sendiri untuk menguatkan diri.
Kita mengubah dari negatif menjadi positif, misalnya dari ”aku selalu gagal” menjadi ”aku sedang menyelesaikan tugasku secara bertahap”; dari ”aku tidak dicintai” menjadi ”aku menyayangi diriku sendiri dan sedang membuat diriku menjadi lebih baik”; dari ”dunia ini buruk” menjadi ”memang banyak sekali masalah sekarang ini tapi aku masih bisa melakukan hal-hal positif di lingkungan terdekatku sendiri”.
Ada hubungan saling memengaruhi antara pikiran, perasaan dan perilaku, dan kita dapat memulai dari mana saja untuk mengembangkan kondisi diri yang lebih positif. Bicara secara positif kepada diri sendiri menjadi salah satu cara untuk membuat diri menjadi lebih bahagia.