Buku ini bercerita tentang Sybil ,
seorang gadis (berusia 37 tahun-an) yang mengalami perpecahan
kepribadian sejak kecil. Setelah seringkali mengalami black out / benar2
lupa atas kejadian yang telah dialami, Sybil pun berobat ke psikiater,
Dr Wilbur. Dari sanalah diketahui bahwa didalam tubuh Sybil terdapat 16
“orang” yang lain yang sering “mengambil alih” tubuh Sybil sehingga
Sybil mengalami black out. Mereka adalah: Clara, Helen, Marcia,
Marjorie, Mary, Mike (laki-laki), Nancy Lou Ann Baldwin, Peggy Ann
Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sid (laki-laki), Sybil Ann, Sybil
Isabel Dorsett, Vanessa Gaile, Victoria Antoniette Shcarleu (Vicky) dan
pribadi terakhir yang tak diketahui namanya.
Semua pribadi, agar lebih enak saya sebut personal saja :D, yang
sama sekali tidak diketahui sybil, seolah-olah merupakan orang lain yang
memakai raga sybil dan mereka ‘mengenal’ sybil dengan baik.
Personal-personal itu juga memiliki usia yang berbeda-beda, hobi
berbeda, Bahkan tingkat keyakinan terhadap agama yang berbeda. Pada saat
diskusi dengan Dr. Wilbur, personal-personal itu sering muncul dan
menyebabkan sybil bertanya kepada dokter, “apa yang telah saya
lakukan?”. Personal-personal itu, dalam dialog dengan Dr Wilbur juga
sering merasa kasihan kepada Sybil , yang tidak bisa marah, ceria dan
bahkan menangis saat ia seharusnya melakukan sehingga mereka sesekali
merasa perlu muncul ke permukaan menggantikan peran Sybil. Masing-masing
personal itu benar-benar “menggantikan” peran sybil, sampai kepada
hafalan perkalian, kemampuan menyanyi,seni menggambar dlsb sehingga
membuat orang2 disekitarnya merasa heran kenapa Sybil yang kemarin
begitu hafal perkalian ,ceria , tenang dan cerdas dan tanpa sebab
mendadak melupakan semuanya dan menjadi seorang pemurung atau seseorang
yang pemarah atau bahkan kekanak-kanakan .
Setelah Sybil ,yang kehadirannya diwakili oleh personal yang lain,
menjalani psikoanalisa oleh Dr Wilbur, ditemukanlah trigger-trigger
mengapa kepribadiannya pecah. Sybil mendapat siksaan yang luar biasa
dari sang ibu , yang mengidap schizoprenia, sejak kecil tanpa pencegahan
dari sang ayah sedikitpun. Hal itu, secara tidak langsung membuat sybil
tidak mampu mengungkapkan kemarahan, kesedihan dan emosinya. Selain
itu, nilai2 yang dianut secara ketat oleh orangtua sybil, namun kadang
dinafikkan secara vulgar dihadapan sybil juga menjadi salah satu pemicu
munculnya personal-personal lain dalam dirinya, personal-personal yang
tidak terima akan penerimaan sybil terhadap lingkungan yang menekan dan
mengabaikan dirinya.
Akhirnya setelah 11 tahun melakukan psikoanalisa, Dr. Wilbur berusaha
menyamakan usia seluruh personal melalui hipnotis dan berusaha
meyakinkan sybil untuk memenuhi keinginan-keinginan masing2 personal.
Seperti kenyataan bahwa sybil sangat membenci ibunya yang telah
menyiksanya, yang dinafikkan oleh Sybil karena norma mengatakan bahwa
seorang anak tidak boleh membenci ibunya. Dan Sybil yang sebelumnya
tidak bisa marah, tidak bisa menangis pun akhirnya bisa mengungkapkan
emosi-emosinya. Hal ini pun berhasil membuat personal-personal lain
untuk menerima kondisi sybil, seperti Vicky yang sebelumnya selalu
berharap ibunya akan datang menjemputnya dari Paris, akhirnya mengakui
bahwa Hattie Dorsett / Ibu Sybil adalah ibunya juga. Perlahan-lahan,
trauma-trauma lain dibuka dan pada akhirnya Sybil pun berhasil
mengungkapkan emosinya dan berhasil menolak penekanan-penekanan terhadap
dirinya. Dan seiring waktu berlalu, semakin banyak personal yang
menyatukan diri sebagai Sybil sehingga Sybil pun menjadi Sybil yang
satu.
Di akhir buku, dikisahkan bahwa Dr. Wilbur, seusai menyembuhkan
Sybil, tetap memfokuskan diri pada perawatan kepribadian majemuk,
sekalipun tidak ada yang sekompleks Sybil. Bahkan dalam beberapa kasus
,hasil pengukuran EEP (Electro Encephalogram) masing2
personal berbeda antara satu dengan lain. Kebanyakan personal-personal
yang majemuk mengalami lingkungan inti (keluarga) yang histeria, serba
mengharamkan, dan kekanak-kanakan sehingga Dr Wilbur beranggapan bahwa
kepribadian majemuk adalah suatu cara untuk menghindari larangan dan
penekanan dari lingkungannya. Namun penyebab utama kepribadian majemuk
tetap saja masih belum diketahui karena ada orang-orang yang berada di
lingkungan yang sama, namun tidak mengalami gejala kepribadian majemuk.
Buku ini, sekalipun ditulis melalui proses wawancara dengan Sybil dan
Dr Wilbur, setelah saya mencoba mencari referensi di wikipedia memang
ada yang meragukan semua faktanya karena dr. Wilbur sendiri tidak pernah
menerbitkan hasil rekam medisnya dengan sybil dalam jurnal manapun.
Tapi sebagai sebuah bacaan ,anggap aja sebuah novel, cukup menarik
karena berasal dari kisah nyata yang memiliki keunikan tersendiri.
http://pribadidewa.wordpress.com/2008/04/29/sybil-kisah-nyata-gadis-dengan-16-kepribadian/