1.
Makna Tradisional
Pedagogi ialah
kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal.
Dengan kata lain, pedagogi ialah sains dan seni mengenai cara mengajar di
sekolah.
Paedagogi berasal dari bahasa Yunani (παιδαγωγέω paidagōgeō; dari παίς país:anak dan άγω ági: ) atau paedagogia yang berarti
pergaulan dengan anak-anak. Di Yunani kuna, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang mengawasi
pendidikan anak majikannya. Termasuk didalamnya mengantarkan ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti
membawakan alat musiknya). Paedagagos berasal dari
kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos” yang artinya “memimpin atau
membimbing”. Darikata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan
sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dalam perkembangan selanjutnya istilah
paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar. Paedagogi juga merupakan kajian
mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Dengan kata
lain, ia adalah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara
umumnya pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin
menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan
kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, pengurusan bilik darjah,
organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.
Guru
yang efektif senantiasa menggunakan alternatif strategi pembelajaran. Strategi
yang berbeda digunakan dengan kombinasi yang berbeda untuk kelompok siswa yang
berbeda, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Menurut
Addine (2001), di antara prinsip-prinsip paedagogis terdapat kesatuan karakter
ilmiah dan ideologis dari proses paedagogis. Karakter ilmiah dan ideologis ini
menyoroti bahwa setiap proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan
yang paling maju di bidang sains kontemporer dan dalam korespondensi total
dengan ideologi kita. Selain itu, prinsip hubungan sekolah dan kehidupan
didasarkan pada dua aspek penting: kaitan antara kehidupan dan pekerjaan
sebagai kegiatan yang mendidik manusia. Prinsip lain yang berorientasi pada
proses tersebut adalah salah satu yang mengombinasikan karakter kolektif dan
individual pendidikan, serta penghormatan terhadap kepribadian siswa. Prinsip
berikutnya merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dna perkembangan
proses, karena didasarkan pada kesatuan dialektis antara pendidikan dan
pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada umumnya. Prinsip
terakhir dari proses paedagogis adalah bahwa masing-masing subsistem aktivitas,
komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain.
Tiga Isu
·
Paedagogi merupakan sebuah proses yang
memiliki tujuan. Dalam makna umum istilah ini sering digunakan untuk
menjelaskan prinsip dan praktik mengajar anak-anak.
·
Banyak pekerjaan “paedagogi social” yang
telah digunakan untuk menggambarkan prinsip-prinsip mengajar anak-anak dan kaum
muda.
·
Sejauh mana pengertian paedagogi telah
dipahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran yang hanya dikaitkan dengan
guru atau siswa semata.
Jadi,
secara tradisional paedagogi adalah seni mengajar. Guru efektif senantiasa
menggunakan alternative strategi pembelajaran, karena tidak ada pendekatan tunggal
yang universal untuk semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang berbeda
digunakan dalam kelompok yang berbeda,yang diharapkan akan dpat meningkatkan
hasil belajar.
2.
Normativ Vs Pragmatis
Paedagogi
adalah isu strategis utama yang dihadapi profesi guru dan pendidik umum. Jika
pendekatan Normativ sering dipandang terlalu utopis dan pendekatan pragmatis
sering di persepsi sama problemtisnya dikaitkan dengan visi dan relevansinya
bagi proses mengajar dan belajar di abad ini, karena itu, empat hal berikut ini
memerlukan kajian yang lebih mendalam ketimbang sebatas mendeskripsikannya
dipermukaan
a. Definisi
dan pemahaan paedagogi, khususnya dari presfektif komparatif. Secara
Konsepsional paedagogi dipersepsi sebagai seni dan aplikasi kerja guru dalam
proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
b. Munculnya
sebagai ilmu interdisipliner. Meskipun
berada di fase formatif awal, fitur yang paling mencolok dari paedagogi modern
adalah kebangkitannya sebagai ilmu interdisipiner.
c. Paedagogi
dan kaitannya dengan aspek-aspek ekonomi mengajar dan belajar. Paedagogi
merupakan isu kunci dalam memajukan dan mempromosikan profesi guru untuk
memperbarui apa yang oleh Robertson (2000) disebut sebagai “proyek professional
guru”. Proses pembelajaran era ekonomi berbasis pengetahuan tidak
mungkinmmneghindari konsepsi nilai ekomnomi dari mengajar dan belajar itu
sendiri. Hal ini melahirkan konsep baru berkaitan dengan perluasan pedagogi,
sehingga muncullah penggunaan isitilah-istilah seperti belajar seumur hidup dan
“organisasi belajar”
d. Faktor
yang mendukung dan membatasi pengemmbangan paedagogi. Standart Profesional
dapat memposisikan kurikulum sebagai pusat pembuatan kebijakan pendidikan
(Davies dan Edward,2001). Menurut Dalton (2000) paedagogi umumnya “tersebar
pada eluruh standart” baru, dimana hal tersebut belum terungkap secara jelas
dalam laporan penelitian dan prinsip paedagogis sendiri. Dengan demikian,
ketika melakukan standarisasi kurikulum, baik implisit maupun eksplisit,
dimensi paedagogi dimungkinkan memberi pewarnaan secara signifikan.
3.
Model Logika
Baik sebagai seni maupun sebagai ilmu,
pedagogi sesungguhnya adalah model logika, sebuah alat yang ampuh untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil belajar di semua satuan pendidikan atau
sekolah. Sumbangsih pedagogi harus
dilihat dalam hubungan kausal untuk hal-hal berikut ini.
a.
Masukan, yaitu pengetahuan dan sumber
daya, baik pedagogis itu sendiri maupun konten pengetahuan, yang mendorong
standar profesioanl dan mengarah pada praktikdan peningkatan hasil
pembelajaran.
b.
Proses, yaitu transformasi yang paling
mungkin untuk meningkatkan hasil-hasil pembelajaran, misalnya, seperangkat
kodifikasi yag jelas, standar
profesional yang ekspilisit dan fasilitsi
belajar yang profesioanl.
c.
Hasil, yaitu meningkatkan hsail pembelajaran
untuk semua siswa pada semua satuan pendidikan, serta hasil belajar guru itu sendiri
selaku tenaga profesional.
Kajian
atas ketiga komponen diatas, sesungguhnya tidak cukup. Masih diperlukan telaah
mendalam dan berguna untuk lebih
memahami dan mengembangkan pedagogi dan standar pengajaran profesional,
terutama berkaitan dengan tiga hal berikut:
a. Situasi,
berupa fokus, kebutuhan, masalah, atau tantangan yang harus diatasi oleh guru
selama proses pembelajaran. Kegagalan untuk meningkatkan hasil pembelajarn yag
paling sering terjadi jika masalah tidak diidentifikasikan atau dipahami
sepenuhnya.
b. Asumsi,
yaitu teori, nilai, prinsip dan keyakinan yang tersirat dalam inisiatif apapun.
Stadartitu sering diasumsikan secara eksplisit memuat bagaimana konseptualisasi
kegiatan mengajar yang ideal.
c. Pengaruh
eksternal, yaitu politik,sosial, organisasi dan konteks kebijakan ekonomi yang
memungkinkan atau membatasi pengembangan standar profesioanl, serta praktik dan
hasil pembelajaran pada seluruh sistem atau tingkat sekolah.
Licin dan Samar
Memang, hingga kini pedagogi masih
dipandang sebagai konsep yang licin dan samar-samar. Hal ini seharusnya tidak
terjadi, karna ada tradisi penelitian yang kuat dibidang ini. Namun secara
historis, kesulitan dalam mendefinisikan dan memahami pedagogi telah muncul
sejak awal karena posisinya sebagi ilmu atau teori pada satu sisi dan seni atau
praktik mengajar dan belajar pada sisi lain.
Dalam praktik,implementasi kaidah-kaidah
pedagogi berbenturan dengan upaya mempertahankan kekuasaan dan prestise semu
atau karena pertimbangan yang “dibenarkan” mengingat subsidi guru yang terus
menerus atau alasan nonakademik lainnya ( Salvatori,1996).
Ilmu Vs Seni Paeagogi
Teori Vs Praktik Paedagogi
Pengetahuan Paedagogis Vs Pengetahuan Ilmiah Mata
Pelajaran
Kegiatan Mengajar Vs Kegiatan Belajar
4.
Paedagogi Modern
Pandanga
tradisional memposisikan pedagogi sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini
sangat kuat dan konsisten untuk mengembangkannya hubungan dieklatis yang
bermanfaat antara pedagogi sebgai ilmu dan persfektif ini nampaknya
palingideal.
Beberapa
definisi yang terkait dengan pedagogi disajikan berikut ini;
a) Pengajaran
(teaching), yaitu teknik dan metode
kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi,
dan memfasilitasi pengembangan sisiwa untuk mencapai tujuan pembelajaran yag
berhasil.
b) Belajar(learning), yaitu proses siswa
mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan
pengentahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kritis, kerjasama
tim, mengorganisasikan dan memecahkan
masalah).
c) Hubungan
mengajar dengan belajar dengan segala factor lain yang mendorong minat
pedagogi, misalnya siswa melakukan penelitian sederhana. Memang ada hubungan
yang konstras bahwa aktifitas mengajar dan belajar itu kehilangan hubungan
efikasi: siswa harus menjadi proaktif dan lebih otonom.
d) Hubungan
mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia,
yaitu, sebagaimana dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dan
nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga dan dalam kehidupan kerja ( Cropley
dan Dave,1978 ).
Pedagogi
yang efektif menggabungkan alternatif strategi pembelajaran yang mendukung
keterlibatan intelektual, memilki keterhubungan dengan dunia yang lebih luas,
lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada
semua pelajaran.