Minggu, 16 Maret 2014

Paedagogi Tradisional dan Paedagogi Modern

1.      Makna Tradisional
Pedagogi ialah kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Dengan kata lain, pedagogi ialah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah.
Paedagogi berasal dari bahasa Yunani (παιδαγωγέω paidagōgeō; dari παίς país:anak dan άγω ági: ) atau paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Di Yunani kuna, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang mengawasi pendidikan anak majikannya. Termasuk didalamnya mengantarkan ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti membawakan alat musiknya). Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos” yang artinya “memimpin atau membimbing”. Darikata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar. Paedagogi juga merupakan kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Dengan kata lain, ia adalah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara umumnya pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, pengurusan bilik darjah, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.
Guru yang efektif senantiasa menggunakan alternatif strategi pembelajaran. Strategi yang berbeda digunakan dengan kombinasi yang berbeda untuk kelompok siswa yang berbeda, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Menurut Addine (2001), di antara prinsip-prinsip paedagogis terdapat kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses paedagogis. Karakter ilmiah dan ideologis ini menyoroti bahwa setiap proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer dan dalam korespondensi total dengan ideologi kita. Selain itu, prinsip hubungan sekolah dan kehidupan didasarkan pada dua aspek penting: kaitan antara kehidupan dan pekerjaan sebagai kegiatan yang mendidik manusia. Prinsip lain yang berorientasi pada proses tersebut adalah salah satu yang mengombinasikan karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghormatan terhadap kepribadian siswa. Prinsip berikutnya merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dna perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatuan dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada umumnya. Prinsip terakhir dari proses paedagogis adalah bahwa masing-masing subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain.
 Tiga Isu
·         Paedagogi merupakan sebuah proses yang memiliki tujuan. Dalam makna umum istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan prinsip dan praktik mengajar anak-anak.
·         Banyak pekerjaan “paedagogi social” yang telah digunakan untuk menggambarkan prinsip-prinsip mengajar anak-anak dan kaum muda.
·         Sejauh mana pengertian paedagogi telah dipahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran yang hanya dikaitkan dengan guru atau siswa semata.
Jadi, secara tradisional paedagogi adalah seni mengajar. Guru efektif senantiasa menggunakan alternative strategi pembelajaran, karena tidak ada pendekatan tunggal yang universal untuk semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang berbeda digunakan dalam kelompok yang berbeda,yang diharapkan akan dpat meningkatkan hasil belajar.

2.      Normativ Vs Pragmatis
Paedagogi adalah isu strategis utama yang dihadapi profesi guru dan pendidik umum. Jika pendekatan Normativ sering dipandang terlalu utopis dan pendekatan pragmatis sering di persepsi sama problemtisnya dikaitkan dengan visi dan relevansinya bagi proses mengajar dan belajar di abad ini, karena itu, empat hal berikut ini memerlukan kajian yang lebih mendalam ketimbang sebatas mendeskripsikannya dipermukaan
a.       Definisi dan pemahaan paedagogi, khususnya dari presfektif komparatif. Secara Konsepsional paedagogi dipersepsi sebagai seni dan aplikasi kerja guru dalam proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
b.      Munculnya  sebagai ilmu interdisipliner. Meskipun berada di fase formatif awal, fitur yang paling mencolok dari paedagogi modern adalah kebangkitannya sebagai ilmu interdisipiner.
c.       Paedagogi dan kaitannya dengan aspek-aspek ekonomi mengajar dan belajar. Paedagogi merupakan isu kunci dalam memajukan dan mempromosikan profesi guru untuk memperbarui apa yang oleh Robertson (2000) disebut sebagai “proyek professional guru”. Proses pembelajaran era ekonomi berbasis pengetahuan tidak mungkinmmneghindari konsepsi nilai ekomnomi dari mengajar dan belajar itu sendiri. Hal ini melahirkan konsep baru berkaitan dengan perluasan pedagogi, sehingga muncullah penggunaan isitilah-istilah seperti belajar seumur hidup dan “organisasi belajar”
d.      Faktor yang mendukung dan membatasi pengemmbangan paedagogi. Standart Profesional dapat memposisikan kurikulum sebagai pusat pembuatan kebijakan pendidikan (Davies dan Edward,2001). Menurut Dalton (2000) paedagogi umumnya “tersebar pada eluruh standart” baru, dimana hal tersebut belum terungkap secara jelas dalam laporan penelitian dan prinsip paedagogis sendiri. Dengan demikian, ketika melakukan standarisasi kurikulum, baik implisit maupun eksplisit, dimensi paedagogi dimungkinkan memberi pewarnaan secara signifikan.

3.      Model Logika
Baik sebagai seni maupun sebagai ilmu, pedagogi sesungguhnya adalah model logika, sebuah alat yang ampuh untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar di semua satuan pendidikan atau sekolah.  Sumbangsih pedagogi harus dilihat dalam hubungan kausal untuk hal-hal berikut ini.
a.                       Masukan, yaitu pengetahuan dan sumber daya, baik pedagogis itu sendiri maupun konten pengetahuan, yang mendorong standar profesioanl dan mengarah pada praktikdan peningkatan hasil pembelajaran.
b.                       Proses, yaitu transformasi yang paling mungkin untuk meningkatkan hasil-hasil pembelajaran, misalnya, seperangkat kodifikasi yag jelas,  standar profesional yang  ekspilisit dan fasilitsi belajar yang profesioanl.
c.                       Hasil, yaitu meningkatkan hsail pembelajaran untuk semua siswa pada semua satuan pendidikan, serta hasil belajar guru itu sendiri selaku tenaga profesional.
Kajian atas ketiga komponen diatas, sesungguhnya tidak cukup. Masih diperlukan telaah mendalam dan berguna  untuk lebih memahami dan mengembangkan pedagogi dan standar pengajaran profesional, terutama berkaitan dengan tiga hal berikut:
a.       Situasi, berupa fokus, kebutuhan, masalah, atau tantangan yang harus diatasi oleh guru selama proses pembelajaran. Kegagalan untuk meningkatkan hasil pembelajarn yag paling sering terjadi jika masalah tidak diidentifikasikan atau dipahami sepenuhnya.
b.      Asumsi, yaitu teori, nilai, prinsip dan keyakinan yang tersirat dalam inisiatif apapun. Stadartitu sering diasumsikan secara eksplisit memuat bagaimana konseptualisasi kegiatan mengajar yang ideal.
c.       Pengaruh eksternal, yaitu politik,sosial, organisasi dan konteks kebijakan ekonomi yang memungkinkan atau membatasi pengembangan standar profesioanl, serta praktik dan hasil pembelajaran pada seluruh sistem atau tingkat sekolah.
Licin dan Samar
Memang, hingga kini pedagogi masih dipandang sebagai konsep yang licin dan samar-samar. Hal ini seharusnya tidak terjadi, karna ada tradisi penelitian yang kuat dibidang ini. Namun secara historis, kesulitan dalam mendefinisikan dan memahami pedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagi ilmu atau teori pada satu sisi dan seni atau praktik mengajar dan belajar pada sisi lain.
      Dalam praktik,implementasi kaidah-kaidah pedagogi berbenturan dengan upaya mempertahankan kekuasaan dan prestise semu atau karena pertimbangan yang “dibenarkan” mengingat subsidi guru yang terus menerus atau alasan nonakademik lainnya ( Salvatori,1996).
Ilmu Vs Seni Paeagogi
Teori Vs Praktik Paedagogi
Pengetahuan Paedagogis Vs Pengetahuan Ilmiah Mata Pelajaran
Kegiatan Mengajar Vs Kegiatan Belajar
4.      Paedagogi Modern
Pandanga tradisional memposisikan pedagogi sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini sangat kuat dan konsisten untuk mengembangkannya hubungan dieklatis yang bermanfaat antara pedagogi sebgai ilmu dan persfektif ini nampaknya palingideal.
Beberapa definisi yang terkait dengan pedagogi disajikan berikut ini;
a)      Pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan sisiwa untuk mencapai tujuan pembelajaran yag berhasil.
b)      Belajar(learning), yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengentahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kritis, kerjasama  tim, mengorganisasikan dan memecahkan masalah).
c)      Hubungan mengajar dengan belajar dengan segala factor lain yang mendorong minat pedagogi, misalnya siswa melakukan penelitian sederhana. Memang ada hubungan yang konstras bahwa aktifitas mengajar dan belajar itu kehilangan hubungan efikasi: siswa harus menjadi proaktif dan lebih otonom.
d)     Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia, yaitu, sebagaimana dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga dan dalam kehidupan kerja ( Cropley dan Dave,1978 ).

Pedagogi yang efektif menggabungkan alternatif strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memilki keterhubungan dengan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar